23. Nostalgia

747 132 5
                                    

Keesokan harinya, Takemichi sedang dalam perjalanan pulang ke rumah sampai dia dihadang oleh beberapa orang. Takemichi menatap kaget saat sadar jika seragam yang mereka kenakan adalah seragam Black Dragon.

"Ada perlu apa?" Takemichi menatap mereka sampai seorang laki-laki Beta menghampirinya.

"Apa kau salah satu anak yang ikut menghajar Junpeke?"

"Junpeke?" Takemichi mengejutkan keningnya bingung sampai kejadian saat Kazutora dikeroyok kembali muncul. Dia ingin sekarang. Junpeke adalah mantan teman Kazutora.

Takemichi kembali menatap orang-orang di depannya dan mengangguk singkat. "Ya. Ada apa?"

Takemichi melihat mereka saling menatap sampai si Beta kembali memandangnya. "Junpeke meminta bantuan kami karena katanya mantan temannya mengeroyok dia. Katakan pada anak bernama Kazutora dan juga Mikey jika Black Dragon menantang mereka. Itu juga berlaku untukmu. Kalian tidak boleh menghajar orang sembarangan."

Takemichi mengerutkan keningnya heran. "Tapi kami tida-"

Takemichi menghentikan kalimatnya saat dia mengingat cerita Mikey tentang Junpeke yang meminta bantuan Black Dragon untuk membalas dendam pada Kazutora. Pertarungan itu jugalah yang menjadi awal berdirinya Toman.

Tapi dulu itu terjadi karena Izana ingin tahu tentang Mikey karena dia kesal saat Shinichiro terus membicarakannya. Sekarang, hubungan mereka baik-baik saja tapi Black Dragon tetap menantang Mikey karena Junpeke merubah fakta yang ada.

'Sepertinya apa yang terjadi dulu akan tetap terjadi.' Takemichi menghela nafas lelah. Tapi dia juga tidak bisa menghentikan pertarungan ini, karena hal itulah alasan Toman terbentuk.

"Oke. Kapan kalian ingin bertarung?"

Si Beta mengangkat satu alisnya heran melihat sikap tenang Omega di depannya. Tapi dia mengabaikan hal itu karena ada yang lebih penting sekarang.

"Satu minggu dari sekarang."
.
.
.
Mikey meraba sekeliling guna mencari suara yang menganggu tidurnya. Rasa kantuknya segera hilang saat melihat nama yang tertera di ponsel. Dia memencet tombol, mengangkat panggilan itu dengan penuh semangat.

"Takemitchy! Ada apa?"

Keheningan terjadi saat panggilan terus berlangsung. Mikey terlihat membelalakkan matanya dan bergegas bangun untuk melihat tanggal.

"Sial!" Mikey mengumpat pelan. "Maaf, Takemitchy. Aku melupakannya. Dimana kau sekarang? Ah, oke. Langsung pergi saja ke Kuil Musahi. Aku akan kesana bersama yang lain."

Mikey menutup teleponnya, mengirim pesan kepada yang lain dan segera berganti pakaian. Dia bergegas keluar dari rumah dibawah tatapan bingung Emma.

"Kau mau kemana, Mikey?"

"Bermain dengan yang lain! Aku pergi."

Emma hanya bisa menggelengkan kepalanya pelang saat Mikey sudah tak terlihat lagi.

Mikey baru akan mencari Baji sampai dia melihat si Alpha berambut hitam sudah turun dari motor dan berjalan ke arahnya.

"Ada apa kau berlarian seperti itu?" Baji menatapnya heran.

"Baji, ayo ke Kuil Musahi!"

"Hah? Untuk apa?"

"Aku ingin membicarakan sesuatu. Aku sudah menyuruh yang lain juga."

Baji menatapnya bingung. Tapi dia hanya mengangkat bahunya acuh dan segera pergi ke Kuil Musahi dengan Mikey membonceng di belakang.

"Hei, Baji. Bagaimana sekolahmu?" Mikey menatap dari belakang, merasa nostalgia. Dia berusaha sekuat tenaga agar air matanya tidak keluar, mencoba mengalihkan perhatiannya dengan pertanyaan yang sama seperti dulu.

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang