55. Bad Memory

911 132 5
                                    

"Aku sudah memanggil ambulans. Senju juga pergi mencari bantuan. Semuanya akan baik-baik saja." Takemichi tersenyum, kedua tangannya yang gemetar terkepal erat, berusaha menjaga agar suaranya tidak bergetar saat dia menatap tubuh Ryuguji Ken yang terbaring di tanah.

"Aku pasti akan menyelamatkanmu."

Draken menatap langit yang tengah menurunkan hujan, berucap pelan. "Begitu, ya? Aku ... sekarat."

Takemichi tak bisa lagi menahan air matanya mendengar perkataan itu. Dia menatap Draken dan berbicara dengan suara gemetar.

"Apa yang kau bicarakan? Jangan berbicara sembarangan! Semuanya pasti akan baik-baik saja, oke?" Takemichi membiarkan air matanya mengalir begitu saja.

"Semua pasti akan baik-baik saja besok karena kau adalah Draken-"

"Takemichi," Draken memanggilnya pelan, sangat paham dengan apa yang ada di kepala si Pahlawan Cengeng. Dia tersenyum untuk menenangkan Takemichi.

"Jangan menyalahkannya dirimu, oke? Ini semua terjadi bukan karena kau kembali ke masa lalu, tapi keinginanku sendiri."

Takemichi mengulurkan tangan untuk menghapus air matanya yang jelas sia-sia. Karena sekeras apapun dia berusaha, tangisannya tak bisa berhenti.

"Kau menyelamatkan hidupku, jadi aku akan dengan senang hati mempertaruhkan nyawaku untukmu."

"Draken-kun."

"Hey, Takemichi. Bolehkah aku meminta ... sesuatu darimu?" Air mata mantan wakil komandan Toman itu mulai mengalir.

"Tolong, jaga Mikey."

***

"Chi!"

"Michi!"

"Takemichi!"

"AIBO!"

Takemichi terkesiap mendengar teriakan itu. Chifuyu menatap rekannya khawatir karena Takemichi tampak linglung.

Para anggota Moebius mulai mundur satu persatu karena ketakutan. Toman pun segera mendekat untuk melihat keadaan Draken. Emma yang sejak tadi bersembunyi bahkan sudah memangku kepala Draken yang sosoknya kini sudah pingsan. Omega perempuan itu terisak, berusaha untuk menyadarkannya.

"Chifuyu," Takemichi berbisik pelan. Air matanya mengalir begitu saja.

"A-aku ... lagi-lagi aku mengacau, ya? Harusnya aku mengawasi lebih baik. Jika aku tidak lengah, hal seperti ini pasti tidak akan terjadi, kan? Ah, benar ini salahku, semua ini salahku. Lagi-lagi aku-"

Chifuyu segera mendekap tubuh rekannya erat. Air matanya ikut keluar saat mendengar apa yang Takemichi katakan-karena itu mengingatkan Chifuyu saat dia menyalahkan Takemichi atas kematian Draken dulu.

"Tenang, Aibo. Ini bukan salahmu, oke? Berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Tolong...."

Manik birunya bergetar pelan. Takemichi menatap tubuh Draken yang tengah dibawa oleh beberapa orang untuk dimasukkan ke ambulans yang Emma telepon sebelumnya. Bibirnya ia gigit pelan guna menahan isakan yang hanya sia-sia.

"Takemitchy."

Chifuyu melepaskan pelukannya saat melihat Mikey mendekat. Sejak tadi Hanma terus-terusan menghalanginya saat dia akan menghampiri Takemichi. Akhirnya, Mikey menendang kepala Hanma dengan kuat dan segera mendekat pada Takemichi.

"Mikey. Maaf, aku ... aku...."

"Sst ... Lihat aku, Takemichi." Mikey menangkup pipi Takemichi, menatapnya seksama.

"Jangan khawatir, oke? Semua akan baik-baik saja, Kenchin akan baik-baik saja. Lihat! Sanzu juga sudah menghajar si brengsek Kiyomasa itu."

Takemichi melirik dari ekor matanya. Benar saja, Sanzu tengah memukuli Kiyomasa yang kini sudah tak sadarkan diri dengan wajah babak belur.

"Ayo ke rumah sakit, Takemitchy. Jangan khawatir, Kenchin akan baik-baik saja."

Takemichi masih terdiam selama beberapa saat sampai akhirnya mengangguk pelan. Mikey menatap Sanzu yang masih belum juga berhenti memukuli Kiyomasa.

"Sanzu, cukup. Ayo pergi."

Mendengar perkataan Bosnya, Sanzu berhenti tanpa menjawab. Dia menyeka tangannya yang kotor oleh darah menggunakan baju Kiyomasa dan bergegas mengikuti Mikey yang sudah menjauh dari tempat itu. Chifuyu di belakang juga dengan cepat mengikuti keduanya.

Baik Moebius maupun Toman segera membubarkan diri. Para kapten beserta wakil kapten Toman ikut pergi ke rumah sakit sementara anggota biasa kembali. Emma sendiri ikut masuk ke dalam ambulan untuk menemani Draken.

Mereka sampai setelah sepuluh menit. Draken segera di tangani sementara sisanya menunggu di luar. Emma yang masih menangis tengah di tenangkan oleh Mitsuya. Mungkin karena Omega bersurai lilac itu memang mempunyai aura lembut alami, Emma perlahan tenang di pelukannya.

Mikey sendiri terus menggenggam erat tangan Takemichi yang kini gemetar pelan. Si pirang dengan mata biru hanya menunduk dengan pandangan kosong.

Semua orang menunggu dengan perasaan cemas sampai satu jam kemudian, seorang Dokter laki-laki keluar dari ruangan. Dokter itu melepaskan maskernya, menghela napas pelan dan menatap sekumpulan anak di depannya.

"Dia sudah baik-baik saja sekarang."

Sorakan bahagia dari para kapten dan wakil kapten terdengar. Takemichi akhirnya bbereaks. Mata birunya kembali bersinar dengan air mata yang mengalir. Mikey juga menghela napas lega dan segera memeluk Takemichi.

"Semua baik-baik saja, Takemitchy," bisiknya.

"Semua baik-baik saja."

Draken akhirnya dipindahkan ke ruang rawat. Emma yang ingin tinggal dilarang oleh Mikey karena dia selalu Omega perempuan. Setelah membujuknya selama beberapa saat, Emma menyerah dan kembali ke rumah dengan diantar oleh Sanzu. Yang lain pun segera kembali dan membiarkan Draken di jaga oleh para perawat.

Di parkiran rumah sakit, Takemichi masih terisak di pelukan Mikey. Si pemipin Toman tetap diam sembari mengelus punggungnya. Mengabaikan tatapan orang-orang, keduanya tetap berada di posisi itu selama beberapa saat.

"Ingin pulang, Takemitchy? Atau kau ingin jalan-jalan sebentar?" tanya Mikey pelan.

Takemichi menggeleng tanpa menjawab. Dia masih sedikit terisak, tangannya terus berusaha menghapus air matanya.

Mikey berpikir selama beberapa saat. "Apa kau ingin ke bengkel Shinichiro?"

Takemichi menatapnya dalam diam dan Mikey tersenyum tipis karena akhirnya Takemichi menatapnya.

"Wakasa sepertinya masih ada di sana dengan Shinichiro."

"Waka-nii?" Takemichi berbisik pelan sementara Mikey mengangguk.

"Ya. Ayo pergi."

Melihat Takemichi yang tidak menolak, Mikey kembali tersenyum. Dia menyuruh Takemichi naik ke motor dan keduanya pun segera pergi dari tempat itu.
.
.
.
Tbc...
10 Agustus 2024

Tadinya mau double update, tapi perasaanku lagi campur aduk banget malam ini. Jadi maaf, cuma ada satu chapter untuk sekarang🙃

Klo ada typo dan yang lainnya, komen aja...

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang