45. Back Home

652 108 13
                                    

2 Tahun Kemudian...

Seorang remaja bersurai pirang terlihat tengah berlari di area bandara. Sesekali dia akan meminta maaf karena menabrak beberapa orang. Sebuah boneka seukuran telapak tangan yang digantung di tasnya ikut bergoyang karena gerakan si pemilik.

"Maaf, permisi. Maaf maaf."

Kakinya ia bawa keluar dari bandara. Nafasnya terengah-engah, dengan wajah yang cemberut. "Kenapa penerbangannya harus terlambat, sih? Sial! Harusnya aku memesan tiket lebih awal!"

Mata birunya memindai sekeliling guna mencari kendaraan yang bisa mengantarnya ke tujuan. Setelah menemukan apa yang ia cari, remaja itu memberitahukan tujuannya pada si pengemudi dan pergi meninggalkan bandara.

***

Mikey meletakkan kepalanya di meja. Wajahnya cemberut dengan tangan yang terus mengutak-atik boneka Takemichi kecil. Pemimpin Toman itu sama sekali belum menyentuh makanan favoritnya yang ada di meja, bahkan saat Ryuguji Ken sudah meletakkan sebuah bendera di atasnya seperti yang biasa Mikey inginkan.

"Kenchin, kapan Takemitchy kembali," rengeknya.

Draken memutar bola matanya malas, menyesap minuman miliknya. "Bukankah dia sudah bilang akan kembali tak lama lagi? Tunggu saja."

"Tapi dia belum mengirimiku pesan sejak kemarin...." Mikey merebahkan dirinya di kursi panjang restoran sembari memeluk boneka Takemichi.

"Mungkin saja dia sedang sibuk dengan orang tuanya. Berhentilah merengek, aku lelah mendengarnya."

Mikey mencebikkan bibirnya kesal, menggumamkan kalimat 'menyebalkan' yang hanya ditanggapi dengan acuh oleh Draken.

Tiba-tiba, Mikey bangun dari kursi dengan cepat yang membuat Draken sedikit kaget. Pemimpin Toman itu mengerutkan keningnya seakan mencoba mengingat sesuatu.

"Ne, Kenchin. Tanggal berapa sekarang?"

"Hah? Hari ini 4 Juli, kenapa?"

"4 Juli?" Mikey berbisik. Matanya membola kala ia mengingat sesuatu. "Ayo pergi, Kenchin!"

"Keman- Oi! Mikey?"

Draken belum sempat menyelesaikan kalimatnya saat melihat Mikey sudah berlari keluar dari restoran. Draken segera mengikutinya dan melihat Mikey yang sudah naik di atas motor. Dia mengikuti pemimpinnya, naik ke motornya sendiri dan menatap Mikey.

"Sebenarnya ada apa, Mikey? Kenapa kau tergesa-gesa sekali?"

"Aku melupakan sesuatu yang penting. Ikut saja."

Draken mengerutkan keningnya bingung, tetapi tetap menyalakan motornya dan melesat mengikuti Mikey.

Di klub pertarungan milik Kiyomizu Masataka/Kiyomasa...

Sorak sorai terdengar di tempat itu. Orang-orang menonton semangat pada pertarungan yang akan dimulai, pertarungan antara dua Omega. Kiyomasa selaku pemilik klub pertarungan itu tersenyum lebar sembari menghitung uang di tangannya.

"Mari kita lihat siapa yang akan menang. Kojima dari SMP Sakura atau Takuya dari SMP Mizzo, hahaha...." Kiyomasa tertawa keras diikuti oleh para penonton yang juga bersemangat.

Takuya mengepalkan kedua tangannya erat. Dia tak bisa menyembunyikan ketakutannya, berdiri di tengah-tengah sekumpulan Alpha kejam yang suka menyiksa para Omega lemah sepertinya. Salah satu teman Beta Takuya yang memiliki surai maroon berusaha memohon pada Kiyomasa agar dia menggantikan Takuya bertarung. Akan tetapi, Kiyomasa hanya mengabaikan perkataannya karena pertarungan antara Omega jelas lebih menarik.

Ketiga teman Takuya tak bisa berbuat apapun untuk mencegah pertarungan yang akan datang. Mereka takut pada Kiyomasa, tapi mereka juga tidak mungkin membiarkan Omega seperti Takuya berkelahi saat jelas-jelas tubuhnya rapuh.

"Nah, cepatlah bertarung, Omega! Jangan menunjukkan adegan memalukan," ucap Kiyomasa sembari tertawa.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar, bersamaan dengan suara seseorang berbicara.

"Kau benar-benar brengsek, Kiyomasa!"

Semua yang ada di tempat itu segera menatap seseorang yang baru saja datang, menemukan seorang Omega laki-laki yang terlihat cantik dengan rambut dicat pirang lembut dan mata biru yang indah.

Takuya menatap sosok itu dengan mata terbelalak. Tanpa sadar, dirinya tiba-tiba merasa tenang melihat orang yang datang. Takuya hanya diam saat sosok itu berjalan ke arahnya.

"Apa kau baik-baik saja, Takuya?"

Takuya merasakan matanya memanas. Kepalan tangannya terlepas pelan, berusaha memasang senyum pada sosok di depannya.

"Takemichi?"

Takemichi tersenyum pada sahabatnya untuk menenangkan Omega itu. "Jangan khawatir, Takuya. Aku yang akan membereskannya."

"Hei, kau pikir kau siapa? Berani sekali menghentikan acara ini." Kiyomasa menatap Takemichi dengan mata bersinar. Batin Alpha-nya menginginkan Omega cantik itu menjadi miliknya.

Takemichi mengabaikan tatapan Kiyomasa padanya dan hanya menatap tiga orang Beta yang berdiri bersama Takuya. Dia tersenyum tipis dengan tatapan nostalgia. Takemichi tiba-tiba menyodorkan tasnya pada Beta bersurai maroon.

"Tolong pegang tasku."

Beta itu tertegun sesaat sebelum akhirnya mengangguk dan mengambil tas Takemichi. Si pirang bermata biru berterimakasih sebelum akhirnya berbalik untuk menatap Kiyomasa.

"Berani sekali kau mencemari nama Toman. Kau tidak takut dihajar oleh Mikey?"

Panggilan yang Takemichi gunakan pada pemimpin Toman membuat para penonton kaget dan bertanya-tanya dalam hati apa hubungan Omega itu dengan Sano Manjiro sehingga bisa memanggil nama Mikey dengan mudah seperti itu.

Kiyomasa juga terkejut dan menatap Takemichi dengan kening berkerut. "Kau cukup berani memanggilnya Mikey?"

"Aku memang," Takemichi tersenyum miring. "Harusnya aku yang bertanya kenapa kau juga memanggilnya Mikey begitu saja. Harusnya itu Mikey-san, apa kau paham?"

Kiyomasa mengabaikan perkataannya, tersenyum miring menatap Takemichi. "Siapa kau berani menegurku? Aku ini anggota Tokyo Manji, kau tidak akan bisa pergi dari tempat ini karena sudah menganggu acaraku. Lebih baik kau bersiap untuk-keugh!"

Para penonton menarik nafas kaget saat Takemichi tiba-tiba berlari ke arah Kiyomasa dan menendang wajahnya dengan kuat sehingga laki-laki Alpha itu tersungkur di tanah, tidak sempat menyelesaikan ucapannya.

Takemichi menatap datar pada Kiyomasa yang tengah meringis kesakitan. Umpatan demi umpatan terdengar di telinga Takemichi.

"Brengsek! Berani sekali kau, Omega!" Kiyomasa berdiri dengan sedikit terhuyung. Dia menatap sekeliling dengan marah.

"Berikan aku pemukul!"

Salah satu anak buah Kiyomasa segera menghampirinya dan memberikan sebuah tongkat besi padanya. Kiyomasa meludah, menatap marah pada Takemichi.

"Kemari kau, Omega!"

Takemichi menunduk, menyembunyikan seringainya saat hidungnya mencium aroma familiar yang sangat ia rindukan. Pemukul di tangan Kiyomasa ditahan oleh seseorang tepat sebelum tongkat itu mengenai Takemichi.

"Kutebak kau melupakan ini, Mikey."

Mikey menatapnya dengan perasaan bersalah, "Maaf, Mitchy."

Semua orang terkesiap melihat siapa yang tiba-tiba datang. Bahkan Kiyomasa tak bisa menahan tubuhnya untuk tidak bergetar. Para penonton segera membungkuk pada Sano Manjiro, lalu berseru bersamaan.

"Otsukaresama desu, Sachou!"
.
.
.
Tbc...
22 Juli 2024

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang