32. White Leopard's

1K 144 5
                                    

Aku baru sempet ngecek trakteer tadi, dan ternyata ada yang ngasih cendol! Terimakasih banyak🛐(♥'∀`)/

Jadi, seperti apa yang kukatakan sebelumnya, satu chapter tambahan akan diberikan(✪ω✪)/

Support me on trakteer, guys!(✪ω✪)/:
🖇https://trakteer.id/maitake_wp
(link di bio)

Selamat membaca~

***

Takemichi kini masih duduk di pangkuan Imaushi Wakasa. Walaupun sedikit malu, tapi tak bisa dipungkiri jika dia merasa nyaman berada di dekat Omega bersurai putih itu. Wakasa yang sekarang jelas berbeda dengan saat dia melihatnya di Brahman. Walaupun matanya sedikit sayu, raut wajahnya terlihat lebih ceria, bukan tatapan bosan seperti dulu.

"Jadi, Takemichi kan? Kenapa kau kesal?"

Takemichi mengeluarkan lolipop pemberian Wakasa dari mulutnya, mengadu pada si surai putih.

"Mikey melarangku ikut berkelahi," ucapnya dengan bibir mencebik kesal.

"Mikey? Maksudmu Sano Manjiro?"

"Mn, ya! Waka-nii kenal dia?"

"Aku berteman dengan Shin, tentu saja aku mengenal adiknya juga." Wakasa mengambil satu permen lagi dari sakunya.

"Tapi aku tidak pernah melihat Waka-nii di rumah Shin-nii?" Takemichi memiringkan kepalanya penasaran.

"Yah, memang sudah lama aku tidak kerumahnya. Tapi aku sering datang ke bengkel dengan Takeomi dan Benkei."

"Siapa mereka?"

"Dua orang yang bersamaku tadi, ingat? Yang bertubuh besar itu Keizo Arashi, Benkei. Sedangkan yang memiliki rambut panjang Akashi Takeomi."

"Takeomi? Apa hubungannya dengan Haruchiyo?" Takemichi bertanya, berpura-pura tidak tahu.

"Oh, kau kenal Haru?"

"Ya. Kami sudah saling kenal sejak dua tahun yang lalu."

"Dia adiknya Takeomi."

Takemichi hanya mengucapkan 'oh' singkat yang membuat Wakasa gemas. Dia mencubit pelan kedua pipi Takemichi. "Kau lucu sekali."

Takemichi kembali tersipu, namun dia menyukai kedekatan mereka.

"Lalu, apa alasan Mikey melarangmu berkelahi?"

"Dia bilang takut aku terluka. Waka-nii, terluka sudah biasa untuk berandalan, kan?"

Wakasa yang tengah mengulum lolipopnya tertawa kecil. "Tentu saja. Ngomong-ngomong, kenapa kau ingin jadi berandalan?"

"Aku? Aku ingin menjadi pahlawan! Aku akan menjadi orang nomor satu di Jepang!" balas Takemichi semangat.

"Nomor satu di Jepang? Hebat sekali."

Jawaban Wakasa membuat Takemichi tersipu. Dia menunduk, kembali mengulum lolipopnya.

"Mikey bilang dia tidak ingin aku terluka. Tapi kan aku juga bisa berkelahi. Aku sudah belajar di Dojo Sano selama dua tahun. Aku bahkan sudah pernah bertarung dengan Mikey." Takemichi terus menggerutu dengan Wakasa yang setia mendengarkan.

"Aku kesal dengannya, Waka-nii."

"Kau kesal?" Wakasa bertanya, yang dibalas anggukan oleh Takemichi.

"Jika kau kesal, kenapa kau justru menangis dan bukan marah pada Manjiro?"

Takemichi tertegun sejenak, "Aku tidak bisa," bisiknya pelan.

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang