24. Tokyo Manji Gang

1K 161 21
                                    

"Jadi, ada apa kau mengumpulkan kami?"

Mikey menatap Draken sekilas, lalu mengalihkan pandangannya pada Takemichi yang berdiri di sampingnya. "Katakan, Mitchy."

Semuanya lantas memandang Takemichi penasaran. Takemichi menarik nafas pelan sebelum akhirnya berbicara.

"Black Dragon menantang Kazutora dan Mikey, kita semua sebenarnya." Takemichi mulai bercerita, menatap teman-temannya satu persatu.

"Hah?"

"Black Dragon? Geng besar itu?"

"Tapi kenapa?"

Semua orang merasa bingung. Takemichi kembali berbicara setelah beberapa saat. "Katanya teman Kazutora yang beberapa hari lalu kita lawan meminta bantuan pada Black Dragon."

"Hah? Tapi kan si brengsek itu duluan yang menyerang Kazutora." Baji mengernyitkan dahinya, merasa kesal mendengar apa yang terjadi.

"Benar. Tapi kenapa Black Dragon menerima permintaan itu? Kudengar, mereka bukan geng yang seperti itu." Mitsuya ikut bertanya.

"Dia menipu Black Dragon dan mengubah fakta yang ada. Dia mengatakan pada Black Dragon jika Kazutoralah yang mengeroyok dia bersama teman barunya."

"Apa-apaan itu?" Baji kembali berteriak kesal.

Keadaan kembali hening. Masing-masing merasa marah mendengar cerita Takemichi.

"Kazutora."

Yang dipanggil terperanjat kaget. Kazutora memandang Mikey yang tengah menatapnya dengan sepasang mata hitam itu. Tubuhnya terasa gemetar tanpa dia sadari.

"Kau berada di wilayah Black Dragon, kan? Apa mereka mengganggumu?"

"A-ah! Apa? Ti-tidak," jawabnya gugup. Yang lain jelas tidak percaya, terutama Baji.

"Tora, katakan dengan jujur! Apa mereka mengganggumu?" Baji menatap Kazutora lekat, yang membuat si Beta semakin gugup.

"A-aku...." Kazutora mengepalkan kedua tangannya erat. Dia menunduk, berbisik pelan.

"Ya."

Sejak kemarin, beberapa orang memang selalu datang mengganggunya. Tapi Kazutora pikir mereka hanya berandalan biasa sampai dia melihat salah satu dari mereka mengenakan seragam Black Dragon.

"Kenapa kau tidak meminta bantuan kami, Kazutora?" Mikey masih menatap Kazutora.

Semuanya menatap Kazutora, sementara si pemilik tato harimau hanya terdiam. Draken menghela nafas pelan.

"Jadi itulah yang terjadi," ucapnya. "Apa kau akan melawan Black Dragon, Mikey?"

"Ya,"

Kazutora menatapnya terkejut. Keadaan kembali hening sampai Baji tiba-tiba berbicara.

"Aku ada ide,"

Semua orang menatap Baji, kecuali Mikey dan Takemichi. Keduanya saling memandang dan tersenyum tipis tanpa disadari oleh yang lain.

"Ayo kita buat geng kita sendiri!" Baji tersenyum lebar menatap teman-temannya.

"Apa?" Pah menatapnya bingung.

"Geng? Milik kita?"

"Ya." Baji tersenyum, menatap Kazutora yang tengah berjongkok di depannya.

"Ide bagus! Kedengarannya menyenangkan." Draken ikut berbicara.

"Aku sudah menentukan jabatan kita di gengnya juga."

Baji lantas menatap Mikey yang hanya tersenyum tipis. Takemichi bisa melihat binar di matanya, bukan obsidian kosong seperti dulu.

"Pemimpin kita akan menjadi Mikey! Karena dialah yang terkuat diantara kita."

Senyuman Mikey semakin lebar. Tidak ada satupun yang menolak gagasan itu. Baji menatap teman-temannya satu persatu, masih dengan senyuman.

"Wakil ketua kita, saudara yang bisa diandalkan, Draken!"

"Mitsuya mediator kita, akan memimpin pengawal elite!"

"Pah-chin yang kuat akan membawa bendera kita!"

"Kau dan aku akan memimpin unit penyerangan, Kazutora!"

Kazutora membelalakkan matanya terkejut. Dia menatap Baji yang tak pernah melunturkan senyumannya.

"Ah! Bagaimana dengan Takemichi?" Mitsuya bertanya, membuat semua orang segera menatap Takemichi.

Takemichi yang mendapat tatapan tiba-tiba itu menjadi gugup. Dia masih tidak menyangka bisa melihat Toman terbentuk secara langsung.

"Jangan khawatir," Mikey merangkul pundak Takemichi yang membuat si Omega sedikit terkejut. "Dia akan menjadi pasanganku! Pemimpin lain geng kita! Perintahnya akan sama seperti perintahku."

"E-eeh?" Takemichi menoleh, semakin terkejut mendengar perkataan Mikey.

Yang lain saling menatap selama beberapa saat sebelum akhirnya tersenyum paham.

"Yah, tentu saja akan seperti itu." Draken mengangguk, menatap Takemichi dengan senyum tipis.

"Hah? Ta-tapi-"

Takemichi tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Dia jelas tidak menyangka akan mendapatkan posisi tinggi seperti itu. Mata birunya mulai berkaca-kaca di bawah tatapan teman-temannya.

"Lihat-lihat. Takemichi menangis lagi." Mitsuya ikut merangkul Takemichi, menatap Omega bermata biru yang mulai menangis.

"A-aku tidak!" Takemichi mengusap air matanya, sedangkan yang lain tertawa kecil.

Mikey tersenyum, mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Takemichi. "Jangan menangis, Mitchy."

Takemichi mengangguk pelan, menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang terasa panas. Wajahnya mungkin kembali memerah sekarang.

"Kalau begitu, apa nama gengnya?" tanya Kazutora.

"Bagaimana menurutmu, Takemitchy?"

"Eh? Aku?" Takemichi menunjuk dirinya sendiri. Dia bisa melihat Mikey tersenyum dan mengangguk padanya. Takemichi balas tersenyum, menatap teman-temannya.

"Bagaimana dengan "Tokyo Manji Gang"? Kita akan dikenal sebagai Toman!" ucapnya semangat. Yang lain saling menatap, sedangkan Mikey tersenyum cerah.

"Oke, Toman kalau begitu." Mikey menatap yang lain. "Ada yang keberatan?"

"Manji dari nama asli Mikey, kan?" Draken tersenyum pada Takemichi, menggoda si Omega yang wajahnya kembali memerah. Yang lain ikut menatap Takemichi dan membuat si mata biru semakin gugup.

"Yah, aku tidak keberatan." Mitsuya tersenyum. "Nama itu tidak buruk."

"Aku tidak pandai berpikir, jadi aku ikut saja," ucap Pah.

"Aku ikut!" Kazutora mengangkat tangannya.

"Jadi sudah ditetapkan," Baji kembali berbicara. "Kita akan memberikan, semua yang kami miliki. Ciptakan era yang baru untuk kami, Mikey."

Mikey tersenyum lebar saat dia menjawab. "Ya."

Si pirang bermata hitam itu lantas kembali menatap Baji masih dengan senyuman. "Geng apa yang kau inginkan, Baji?"

"Hm? Menurutku... Semua untuk satu dan satu untuk semua. Kita akan saling melindungi satu sama lain. Itulah geng yang aku inginkan."

Mikey mengangguk puas. Dia sungguh bahagia bisa melihat Toman terbentuk sekali lagi.

Suara isakan pelan mengalihkan perhatian semua orang. Mereka menatap Takemichi yang sedang berusaha menghapus air matanya.

"Kenapa kau suka sekali menangis, Takemichi?" Draken bertanya. Yang lain terkekeh geli saat Takemichi membalas.

"A-aku tidak!"

"Takemitchy memang seperti itu." Mikey memeluk tubuh Takemichi dan tersenyum.

"Dia hanyalah Bayi Cengeng."
.
.
.
Tbc...

Aaaaa.... Finally! Akhirnya Toman sudah terbentuk (✪ω✪)/

Siapa yang gasabar liat palanya Shin dipentung Kajut?:D

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang