36. Peyoung Yakisoba

933 126 3
                                    

Itu adalah tiga hari setelah ingatan Chifuyu kembali. Hari itu, dia kembali bertemu dengan kucing hitam kesayangannya. Chifuyu memberinya makan dan terus memeluk Peke-J sampai seseorang datang.

"Hei, kembalikan kucingku."

Chifuyu mendongak. Matanya terbelalak kaget melihat siapa yang datang. Itu adalah seorang anak laki-laki dengan rambut hitam dan sepasang gigi taring yang sangat dia kenal. Anak itu terus menatapnya sembari memakan Yakisoba di tangannya.

"Hei! Kenapa kau melihatku seperti itu?"

Chifuyu terkesiap. Dia menunduk, menggigit bibirnya dan berusaha agar tidak menangis. Anak laki-laki di depannya mengerutkan kening bingung. Dia ikut berjongkok, merendahkan kepalanya agar bisa melihat wajah Chifuyu. Dia semakin bingung saat melihat mata Chifuyu yang berkaca-kaca.

"Kenapa kau menangis?"

Chifuyu segera mengusap pipinya, tak berani menatap sosok Baji Keisuke yang ada di depannya.

"Aku tidak," bisiknya mengelak.

"Kau tidak bisa berbohong." Baji mendudukkan dirinya di tanah, tak peduli jika celananya kotor.

"Apa kau menangis karena aku meminta kucing itu? Tapi itu memang kucingku."

"Su-sudah kubilang tidak!"

Chifuyu hampir pergi dari sana, akan tetap Baji tiba-tiba menahan lengannya. "Tunggu!"

Chifuyu memalingkan wajahnya saat merasakan jantungnya berdebar. Dia sudah paham apa yang terjadi di masa lalu ini. Dirinya adalah seorang Omega, sedangkan Baji Alpha. Kontak fisik seperti ini saja sudah membuat dirinya tersipu, apalagi saat Chifuyu ingat jika orang yang ada di depannya adalah Baji, kaptennya yang sangat dia kagumi.

"Duduk disini sebentar." Baji kembali berbicara.

"Aku harus pulang."

Chifuyu bisa mendengar Baji berdecak kesal sampai tiba-tiba tangannya ditarik oleh sang Alpha. Chifuyu memekik kaget, jatuh terduduk tepat di samping Baji.

"Kenapa kau keras kepala sekali, sih?" Tangan Baji terus menggenggam Chifuyu yang membuat yang lebih pendek semakin tersipu.

"Namaku Baji Keisuke. Siapa namamu?"

"Chifuyu. Matsuno Chifuyu."

Sekotak Peyoung Yakisoba disodorkan pada Chifuyu membuat Omega itu menoleh bingung pada Baji.

"Kau terlihat familiar. Padahal aku yakin kita baru pertama bertemu." Ucapan Baji membuat Chifuyu tertegun. 

"Kau terlihat jelek jika menangis. Lebih baik kita makan saja. Tapi aku hanya membawa satu. Kita bagi setengah-setengah, oke?"

Baji tersenyum sehingga memperlihatkan gigi taringnya. Chifuyu tertegun sejenak sambil menatap Yakisoba di depannya. Perasaan nostalgia memenuhi hatinya.

Melihat Chifuyu yang hanya diam membuat Baji kembali bingung. "Apa kau tidak suka Peyoung?"

Chifuyu dengan cepat menggelengkan kepalanya. Dia memegang kotak Peyoung Yakisoba itu dan berbisik pelan. "Aku menyukainya."

"Syukurlah."

Keduanya memakan Yakisoba itu bersama-sama, menggunakan sumpit secara bergantian yang membuat Chifuyu tersipu. Baji sendiri bersikap biasa saja. Saat bagiannya Chifuyu makan, dia akan berbicara dengan Peke-J. Begitu juga sebaliknya.

Beberapa hari setelah pertemuan itu, Chifuyu tidak bertemu Baji lagi. Dia justru bertemu dengan Takemichi yang membuatnya sangat bahagia. Chifuyu semakin sering bermain dengan partner-nya itu, tapi dia masih belum ingin bertemu teman-temannya yang lain terutama Kazutora.

Seminggu kemudian, Chifuyu kembali bertemu dengan Baji saat dia tengah berkelahi dengan beberapa berandalan. Chifuyu bisa melihat wajah Baji yang seperti tengah menahan amarah saat menatapnya. Baji menendang satu dari tiga orang yang mengganggu Chifuyu, menatap sisanya datar.

"Berani sekali kalian melukainya!"

Chifuyu bisa merasakan ngeri dibalik suara dingin Baji. Namun, dia juga merasa tenang saat Alpha itu datang membantunya.

Chifuyu hanya menonton dalam diam saat Baji menghabisi dua orang yang tersisa hingga mereka tak lagi bisa bergerak. Kakinya melangkah mundur saat Baji mendekat padanya hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa senti.

"Kau terluka," kata Baji.

"Ak–"

Chifuyu berhenti berbicara saat dia merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya. Tangannya terangkat untuk mencegah darah yang keluar. Dia baru ingat jika salah satu dari mereka memukul hidungnya. Ternyata, efeknya baru muncul sekarang.

"Jangan ditahan. Bungkukkan badanmu kedepan sedikit."

Mengikuti intruksi Baji, Chifuyu melepaskan tangannya dan mencondongkan tubuhnya kedepan. Tangan Baji terulur untuk menjepit pelan hidung Chifuyu. Mereka tetap berada di posisi itu selama beberapa menit sampai akhirnya darah itu berhenti.

Baji mengerutkan keningnya dengan wajah gelap, menggumamkan sesuatu yang tak bisa didengar jelas oleh Chifuyu.

"Haruskah aku membunuh mereka?"

Chifuyu kembali menegakkan tubuhnya saat merasa lebih baik. Dia menerima sapu tangan yang Baji berikan dan mulai membersihkan darah di wajahnya.

"Terimakasih."

Tiba-tiba, Baji semakin mendekatkan wajahnya pada Chifuyu. Omega itu berdiri kaku saat Baji tiba-tiba menjilat darah yang mengalir ke bibirnya. Naluri Omeganya menyuruh dia untuk mundur karena orang didepannya adalah Alpha. Akan tetapi, saat Chifuyu ingat jika dia adalah Baji, dia justru merasa nyaman hingga tanpa sadar tubuhnya mulai rileks.

"Baumu enak sekali, Chifuyu," Baji berbisik pelan. Kalimatnya membuat Chifuyu tersipu. Sadar dengan posisi ambigu mereka, Chifuyu segera mendorong tubuh Baji dengan kuat.

"A-aku harus pulang. Terima kasih bantuannya."

Baji berkedip cepat seakan baru sadar dengan apa yang dia lakukan. Namun, dia justru menikmati wajah memerah Omega itu, juga aroma segar lemon darinya. Baji terus menatap Chifuyu hingga tak sadar jika mata emasnya sedikit berkilat.

"Chifuyu!"

"Ya?"

Chifuyu berbalik saat Baji memanggilnya. Baji kembali mendekat pada Chifuyu dan berdiri di hadapannya.

"Ayo ikut denganku."

"Hah? Kemana?"

"Bertemu temanku yang lain. Jangan khawatir, ada Omega lain juga di sana."

Chifuyu tertegun sejenak. Dia jelas masih ragu untuk menemui yang lain apalagi Kazutora. Jadi, Chifuyu menggeleng pelan, berniat menolaknya.

"Lain kali saja."

Chifuyu berbalik untuk pergi. Akan tetapi, tubuhnya tiba-tiba diangkat oleh Baji dan diletakkan di pundaknya. Chifuyu berteriak kaget, tangannya memukuli punggung Baji yang sama sekali bukan masalah besar untuk si Alpha bersurai hitam itu.

"Turunkan! Turunkan aku sekarang!"

"Diam saja, Chifuyu. Aku hanya ingin memperkenalkanmu pada mereka." Baji menahan tubuh Chifuyu kuat agar anak itu tidak terjatuh.

"Sudah kubilang lain kali saja! Lepaskan! Turunkan aku!"

"Tidak. Jangan banyak bergerak atau kau akan jatuh."

"Turunkan aku, Baji-saaaan!"
.
.
.
Tbc...
13 Juli 2024

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang