Takemichi mengelus pelan kepala Mikey yang tengah berbaring di pahanya. "Kau baik-baik saja, Mikey-kun?"
Mereka sedang bersantai di sofa sembari menonton televisi setelah acara jalan-jalan dan makan bersama dengan yang lain. Takemichi akhirnya bisa melihat Kazutora lagi setelah dua tahun.
"Ya. Lagipula, aku akan bertemu dengannya cepat atau lambat."
Mikey bangun dan berganti posisi menjadi duduk. Kepalanya ia sandarkan pada si Omega.
"Jangan khawatir, Mikey. Semuanya belum terjadi, aku juga ada disini bersamamu. Semua akan baik-baik saja." Takemichi kembali mengusap surai pirangnya, membuat Mikey mendengkur nyaman.
"Hn. Aku tau."
Mereka hanya diam sembari menonton acara di televisi sampai tiba-tiba, Emma masuk ke dalam membawa kantung berisi banyak bahan makanan.
"Mitchy, bantu aku memasak."
Takemichi menepuk kepala Mikey agar si pirang mengangkat kepalanya. Mikey sendiri menatap Emma cemberut.
"Kau mengganggu, Emma."
"Mengganggu apa?" Omega perempuan itu memutar bola matanya malas. "Kita harus mempersiapkan rumah. Apa kau lupa Izana pulang hari ini?"
"Hah? Izana?" Mikey mengerutkan keningnya. "Oh, benar! Izana. Aku melupakannya, hehe."
Mikey tertawa dengan wajah tanpa dosa, membuat Emma kembali kesal. "Saudara macam apa kau ini?"
"Sudah kubilang aku lupa!"
"Ya ya ya, terserah. Sekarang, bangun dan bantu aku menata meja makan!"
Emma berjalan menuju dapur diikuti oleh Takemichi dan juga Mikey. Alpha pirang itu terus menggerutu karena acara tidurnya diganggu. Takemichi hanya tertawa kecil melihatnya.
"Kau bisa tidur lagi nanti, Mikey. Kita harus bersiap-siap untuk menyambut Izana. Lagipula, jika bukan karena dia pasti saat ini kau yang akan ada di penjara remaja."
Benar. Izana akan keluar dari penjara remaja hari ini.
Itu terjadi enam bulan yang lalu. Lima orang berandalan mengeroyok Emma dan hampir melakukan hal tak senonoh padanya. Mikey langsung memukul mereka dengan brutal hingga salah satunya hampir meninggal. Izana melindungi Mikey, berbohong pada orang tua korban jika dialah yang memukul anak mereka.
Dia segera di kirim ke penjara remaja untuk 'memperbaiki sikapnya'. Mikey sempat menolak karena dia tidak ingin Izana pergi ke tempat itu. Namun Izana tetap menggantikan Mikey. Shinichiro dan yang lain juga khawatir, tapi mereka tahu Izana pasti bisa melindungi dirinya. Akhirnya, Mikey setuju setelah beberapa bujukan.
"Aku tahu." Mikey menghela nafas pelan. "Aku akan berterimakasih padanya nanti."
Takemichi tersenyum mendengar hal itu. "Kalau begitu ayo pergi. Emma akan marah jika kita terlalu lama."
Benar saja. Tak lama setelah dia berbicara, teriakan Emma terdengar di rumah itu.
"MIKEY, MITCHY, CEPAT!"
Keduanya saling berpandangan, lalu tertawa kecil.
"Kami datang, Emma."
.
.
.
Izana berdiri di depan kediaman Sano, menatap sekeliling rumah yang sudah lama tidak dia lihat."Ayo, Izana." Kakucho menatap di surai putih. Izana mengangguk singkat, menarik nafas pelan lalu masuk ke dalam rumah dengan Kakucho di belakang.
"Tadaima."
Izana mengerutkan keningnya heran karena rumah terlihat sepi. Tiba-tiba, telinganya mendengar suara keras dari ruang makan, seperti suara benda jatuh. Male-omega itu mengangkat satu alisnya heran sebelum akhir pergi ke dapur.
Suara-suara semakin terdengar jelas di telinganya. Izana menatap orang-orang di ruangan itu dalam diam. Disana, Shinichiro terlihat tengah memasang sesuatu di tembok, ada tulisan "selamat datang" di sana. Kakeknya tengah duduk sembari menikmati teh. Mikey, Emma, dan Shinichiro menatapnya terkejut. Emma segera menyerahkan kue yang dia pegang pada Takemichi dan bergegas memeluk sang kakak.
"Selamat datang kembali!"
Izana tersenyum tipis, lalu membalasnya pelukannya. "Aku pulang."
Kakucho bergabung bersama mereka, merayakan kepulangan Izana dengan pesta kecil. Sesekali, Mikey dan Izana akan bertengkar karena hal sepele yang membuat Shinichiro harus turun tangan dengan memukul pelan kepala mereka.
Malam harinya, semua orang tidur bersama di ruang tamu yang luas–Emma yang memaksa sebenarnya. Semua orang bergabung kecuali Mansaku yang tidak ingin menganggu kesenangan anak-anak itu.
Saat ini, Emma tengah bermain game bersama Takemichi dan juga Kakucho. Mikey duduk bersandar pada sofa dengan Izana di sampingnya sembari menonton permainan tiga orang di depannya. Shinichiro sendiri sedang merokok di luar.
Hanya ada suara dari game serta teriakan Emma dan Takemichi yang terdengar di ruangan itu. Mikey mengambil satu taiyaki yang tersisa di piring di sampingnya, memotongnya menjadi dua, lalu memberikan satu bagian pada Izana.
Si surai putih itu mengangkat satu alisnya heran, karena tidak biasanya Mikey membagikan makanan favoritnya pada orang lain. Akan tetapi, tangannya tetap terulur untuk mengambilnya.
"Hei, Izana."
"Hm?"
"Terimakasih."
Izana tersedak mendengar kalimat yang baru saja Mikey ucapkan. Yang lain segera menoleh padanya. Kakucho meletakkan konsol game ke lantai, menghampiri Izana dengan segelas air di tangannya.
"Kau baik-baik saja?" Kakucho bertanya khawatir.
Izana hanya mengangguk singkat dan meminum air yang diberikan Kakucho. Dia segera menyuruh Alpha itu untuk kembali bermain, sementara dia menatap Mikey yang tengah memasang wajah kesal.
"Apa-apaan reaksimu itu!"
"Kau yang apa-apaan!" Izana mendengus. "Mendengarmu mengucapkan terimakasih membuatku merinding."
Remaja bersurai putih itu kembali memakan taiyakinya, mengabaikan Mikey yang masih cemberut.
"Aku 'kan benar-benar ingin berterimakasih," bisiknya. " Tapi kau tidak perlu melakukan hal itu lagi lain kali."
Izana menelan gigitan terakhir taiyakinya, membersihkan tangannya sedikit.
"Lalu? Kau ingin masuk penjara?" Izana menyeringai main-main. "Di sana tidak ada taiyaki dan dorayaki. Kau tidak akan bisa bertahan."
"Aku tidak sedramatis itu." Mikey mendengus kesal. "Tapi kau benar-benar tidak perlu melakukan hal seperti itu lagi, Izana. Mulai sekarang, aku yang akan melindungi kalian."
Izana terdiam. Dia menunduk dan berusaha menyembunyikan senyuman sebelum akhirnya mendongak dan menatap Mikey sombong.
"Aku ini lebih kuat darimu. Aku tidak akan mati hanya karena masuk penjara. Tapi kau mungkin akan mati jika tidak ada taiyaki dan dorayaki."
Mikey kembali menatapnya kesal. Dia segera menerjang Izana dan memulai pertarungan di sana.
"Kemari! Ayo bertarung, Izana. Aku tidak akan kalah darimu!"
"Sudahlah, terima saja jika aku lebih kuat darimu."
Emma, Takemichi, dan Kakucho menonton perkelahian mereka sembari menikmati sepiring kentang goreng. Keduanya baru berhenti saat Shinichiro masuk dan memarahi mereka. Sayangnya, Shinichiro mendapat pukulan di wajah saat mencoba melerai Mikey dan Izana, yang membuatnya kesal dan berakhir dengan dimulainya kembali pertarungan itu.
.
.
.
Tbc...
26 Juni 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Restart (Omegaverse)
Action>MaiTake Omegaverse< and other couple ⚠Alur santai⚠ •Chapter 1-15: Childhood •Chapter 16-44: Toman Formed •Chapter 45-56: Moebius Arc •Chapter 57-?: Vallhala Arc Description: Setelah meninggal di pertarungan antara Kantou Manji dan Tokyo Manji, Han...