63. Traitor

557 78 2
                                    

Yamagishi melompat-lompat kecil sembari menenteng tas berisi seragam Toman yang baru saja dia ambil dari rumah Takemichi. Dia benar-benar merasa senang karena menjadi bagian dari Toman.

Saat akan memasuki gang, Yamagishi terkesiap dan langsung bersembunyi di balik tembok. Matanya terbelalak, jantungnya berdetak kencang.

"Itu kan–"

Yamagishi berbisik pelan. Dia kembali melongok ke dalam gang, melihat seorang laki-laki tengah di kelilingi empat orang yang mengenakan jaket berwarna putih.

"Valhalla? Dan...." Yamagishi terkejut saat melihat siapa yang tengah pingsan di sana.

"Matsuno Chifuyu?"

"Siapa di sana?!"

Yamagishi sedikit menjauh dari tempat itu. Dia tidak sengaja menendang sebuah botol sehingga orang-orang di dalam gang segera berbalik.

"Sepertinya ada seseorang."

"Coba kau cek."

Yamagishi merasakan jantungnya berdetak semakin kencan. Dia tengah bersembunyi di belakang tong sampah yang cukup besar. Matanya memindai sekeliling dan menemukan seekor kucing berwarna putih lewat tak jauh darinya. Yamagishi yang melihat itu mengambil sebuah batu kecil tak jauh dari kakinya, lalu melempar batu itu ke kucing di depannya.

"Maaf, kucing."

"Meong."

Kucing itu terkejut dan mengeong keras. Laki-laki yang sebelumnya keluar untuk mengecek berdecak kesal.

"Dasar kucing sialan!"

Laki-laki itu kembali ke dalam gang untuk memberitahu temannya. "Hanya kucing. Ayo cepat selesaikan ini."

Salah satu dari empat orang itu membawa Chifuyu yang terlihat babak belur di pundaknya seperti karung beras. Yamagishi tanpa sadar menahan napasnya saat mereka lewat tak jauh dari tempatnya bersembunyi. Dia baru bisa bernapas lega saat mereka sudah pergi.

"Apa yang terjadi?" Yamagishi bergumam pelan. Dia bangun dari sana sembari membersihkan celananya yang sedikit kotor.

"Aku harus memberitahu Takemichi."

Yamagishi baru akan menelpon Takemichi, akan tetapi dia berhenti.

"Tapi bagaimana jika terjadi sesuatu dengan orang itu? Dia kan wakil kapten Divisi Satu. Apa dia akan baik-baik saja?"

Yamagishi menggigit jarinya bimbang. Dia menarik napas pelan, lalu menaikkan kaca matanya.

"Ayo, Yamagishi. Kau pasti bisa!" Yamagishi menyemangati dirinya sendiri.

"Valhalla, kan? Kalau begitu ... gedung Arcade lama."

Sepuluh menit kemudian, Yamagishi sedikitpun menyesali keputusannya. Dia saat ini tengah mengintip dari salah satu jendela yang ada di belakang, melihat sekumpulan anggota Vallhala di sana. Yamagishi sekali lagi melihat Chifuy, yang tergeletak pingsan di pojok ruangan.

Saat dia melihat lagi, Yamagishi kembali terkejut saat melihat seseorang lagi yang dia kenal.

"I-itu kan Hanemiya Kazutora, wakil kapten Divisi Dua! Sial! Sebenarnya apa yang terjadi?"

Yamagishi berbisik, bertanya pada dirinya sendiri.

"Waktumu lima detik untuk menjawab, Kazutora."

"Menjawab apa?" bisik Yamagishi bingung.

"Atau kau lebih suka melihat Omega itu tergeletak tak berdaya seperti itu? Aku bisa melakukan lebih dari ini jika kau mau."

Yamagishi terkesiap saat melihat  dua orang anggota Vallhala mendekat pada tubuh Chifuyu yang masih tergeletak pingsan. Dia juga bisa melihat Kazutora yang ketakutan saat salah satu dari mereka mengulurkan tangannya ke leher Chifuyu.

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang