18. Omega's Anger

1.3K 171 7
                                    

Takemichi bersenandung pelan. Dia melangkah riang, tidak sabar untuk segera sampai ke rumah dan berbaring di kasurnya yang nyaman setelah seharian sekolah.

"Eh? Kazutora?"

Takemichi memiringkan kepalanya, menatap Kazutora yang terlihat tengah di seret oleh seorang pria paruh baya. Kazutora terlihat tidak nyaman dan ketakutan. Takemichi segera berlari mendekat padanya, memberikan satu tendangan ke perut pria yang menyeret Kazutora sebelum akhirnya menarik si Beta dengan cepat.

Si pemilik tato harimau terkejut. Dia menoleh untuk menatap Takemichi yang terus memegang lengannya.

"Apa yang kau lakukan!" Kazutora berteriak. Dia menoleh ke arah si pria paruh baya yang tengah membungkuk kesakitan.

"Aku, aku ingin menyelamatkanmu! Aku melihatmu ketakutan saat dibawa olehnya." Takemichi menarik Kazutora ke belakang, menatap tajam sosok yang masih kesakitan di depannya.

"Apa-apaan kau!" Kazutora mendorong Takemichi kuat, membuat Omega itu terdorong mundur. "Dia ayahku!"

"Apa?"

Takemichi menatapnya terkejut. Dia tidak tahu jika pria itu adalah ayah Kazutora. Takemichi hanya diam saat Kazutora berjalan menuju ayahnya.

"A-ayah, kau baik-baik saja? Apa itu sakit?"

Pria paruh baya itu berdecak kesal, menatap Takemichi marah. "Siapa dia? Temanmu? Kau memiliki teman yang buruk, Kazutora!"

"Apa? Bu-bukan! Dia-"

"Minggir!"

Ayah Kazutora mendorongnya lalu mendekat pada Takemichi dengan tatapan penuh amarah. "Berani sekali kau menendang orang tua, Nak! Dan apa ini? Omega?"

Takemichi mundur ke belakang saat aroma marah Alpha dewasa di depannya tercium. Kedua tangannya mengepal erat, dia mendongak menatapnya tanpa takut.

"Kau pasti jahat, kan? Kazutora terlihat takut padamu! Aku tidak akan membiarkan kau menyakitkan temanku!"

Kazutora tertegun. Dia menatap Takemichi yang terlihat tidak takut sama sekali pada ayahnya. Padahal, dia sendiri sangat takut.

"Teman? Pantas saja Kazutora menjadi semakin sulitnya diatur. Dia benar-benar punya teman yang buruk! Sekarang, kemari kau! Aku akan memberimu pelajaran!"

Takemichi hampir menyerangnya lagi sampai tiba-tiba seseorang datang dan menendang Ayah Kazutora hingga pria itu tersungkur di atas jalan.

"Mi-mikey?"

Takemichi menatapnya terkejut. Sedetik kemudian, matanya membola saat melihat ayah Kazutora yang hampir tak sadarkan diri di jalanan.

"Mikey, itu ayah Kazutora! Kenapa kau menendangnya kuat sekali!"

"Hah? Ayahnya Kazutora?" Mikey memandangnya acuh. "Aku tidak tahu, sejujurnya aku tidak peduli. Dia ingin menyakitimu, Mitchy."

"Hahaha... Apa-apaan itu, Mikey? Kau menendang orang tua Kazutora?"

Draken memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa. Pah dan Mitsuya juga ikut tertawa melihat apa yang baru saja terjadi.

Mikey menoleh, menatap teman-temannya kesal. "Diam! Kukira dia penculik!"

"Tapi bukan berarti kau bisa menendang orang tua seseorang entah darimana, kan?" Draken masih tertawa keras. "Kau tahu apa? Kau bodoh!"

Baji merangkul Mikey, ikut kesal melihat sikapnya itu. "Kau tahu masalah apa yang akan terjadi pada kita? Kau benar-benar bodoh!"

"Ck! Sudah kubilang sebelumnya, kukira dia penculik."

Baji hanya bisa menatap kesal. Dia menghampiri ayah Kazutora yang tengah bergumam marah, lalu membungkuk padanya. "Aku benar-benar minta maaf."

Mikey masih bersikap acuh. Dia mengabaikan ayah Kazutora yang mulai menceramahi Baji dan lebih memilih untuk mendekati Takemichi.

"Kau baik-baik saja?"

"Ya. Tapi kau tidak boleh melakukan hal seperti itu lagi, Mikey!"

"Iya-iya."

Akhirnya, ayah Kazutora memilih untuk pergi dari sana meninggalkan Mikey dan yang lain, beserta Kazutora.

Kazutora menatap kepergian ayahnya dalam diam. Dia kemudian menoleh untuk menatap Takemichi yang tengah memarahi Mikey. Ada setitik rasa bahagia di hatinya saat melihat ada orang yang peduli padanya. Dia benar-benar ingin berteman dengan mereka, tapi dia takut. Takut jika suatu hari mereka akan mengkhianatinya.

"Mikey."

"Hm?" Mikey menoleh, menatap Kazutora yang juga tengah menatapnya balik.

"Sekarang aku tahu apa yang membuat mereka mengikutimu. Aku juga bisa melakukan hal yang sama. Tapi, aku... tidak suka keramaian."

Mikey hanya menatapnya dalam diam. Semua tetap sama seperti dulu. Kalimat yang Kazutora ucapkan juga sama, dan dia tahu kenapa Kazutora mengatakan hal itu.

"Baji," panggil Kazutora. "Maaf... Sebenarnya, aku lebih nyaman sendirian."

Kazutora tersenyum pada Baji, sebelum akhirnya pergi dari tempat itu.

Seminggu kemudian...

Takemichi menatap Mikey yang sedang memakan dorayaki. Baji, Draken, Pah, dan juga Mitsuya berjalan di belakang mereka, saling bercanda ataupun sesekali mengomentari apa yang terjadi di sekitarnya.

"Kita mau kemana, Mikey?"

"Bertarung." Mikey menjawab, tidak khawatir jika empat orang di belakangnya mendengar pembicaraan mereka karena empat orang itu benar-benar tidak memperhatikan sama sekali.

"Hah?" Takemichi menatapnya terkejut. Mikey menepuk pelan kedua tangannya yang kotor oleh dorayaki sebelum menjawab pertanyaan si mata biru.

"Hari ini adalah hari dimana Kazutora dikeroyok."

"Dikeroyok? Oleh siapa?"

"Jika aku tidak salah ingat, Baji bilang itu mantan teman-teman Kazutora." Mikey berbisik.

Takemichi mengangguk paham. Semuanya terus mengikuti Mikey tanpa bertanya, sampai akhirnya mereka melihat Kazutora yang tengah dipukuli oleh puluhan orang.

"Sial! Apa apaan itu!" Baji berteriak marah.

Belum sempat Mikey berbicara, Takemichi sudah berlari cepat ke pertarungan dan langsung merobohkan beberapa orang. Mikey membelalakkan matanya terkejut melihat hal itu.

"TAKEMITCHY!"

Takemichi mengabaikan teriakan itu. Saat melihat Kazutora yang terbaring di tanah sembari dipukul oleh beberapa orang, pikirannya langsung terasa kosong. Kematian demi kematian yang dia lihat di banyak timeline kembali muncul di kepalanya.

"Beraninya kalian!"

Takemichi menatap marah, mata birunya berkilat.

Tubuh semua orang menegang, mencium aroma pekat Omega yang tengah marah. Beberapa Beta langsung berlutut mendengar suara Takemichi. Bahkan, para Alpha bisa merasakan kengerian di balik suaranya.

Mitsuya sendiri menatap tak percaya saat dirinya jatuh berlutut. Naluri Omeganya seakan menyuruh dia untuk tunduk pada sosok itu. Dia merasa takut, tapi juga ada perasaan lega yang seakan-akan memberitahunya jika dia menurut, maka semua akan baik-baik saja.

"Si-sial! Bagaimana feromon Omega bisa sekuat ini!" Baji menutup hidungnya, berusaha menahan tubuhnya agar tetap seimbang.

Mikey juga bisa merasakan tubuhnya menegang. Kedua tangannya mengepal erat, menatap Takemichi yang kembali menghajar orang-orang itu. Mungkin inilah yang dimaksud oleh Dokter sebelumnya, tentang feromon Takemichi yang terlalu berlebihan untuk ukuran seorang Omega.
.
.
.
Tbc...
26 Juni 2024

Restart (Omegaverse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang