4

5K 312 2
                                    

Seorang pria terdiam di dalam ruangan khusus miliknya sekarang, tatapan itu mengarah pada seorang gadis dan juga remaja pria di depannya sekarang, mereka datang kesini untuk melakukan pemeriksaan tapi ia bingung bagaimana cara menjelaskan pada mereka berdua yang masih mengenakan seragam sekolah sekarang, pikirannya tak bisa berjalan dengan baik melihat dua remaja ini ada disini.

"Keluhan kalian apa? Jatuh saat olahraga?" tanya pria itu dengan tatapan was-was, masalahnya ini semua sering terjadi dan ia hanya bisa melakukan tugasnya sebagai seorang dokter tanpa bisa melakukan hal yang lainnya, ia merasa salut dengan keberanian anak muda sekarang yang sudah tahu tentang hal yang berbau dewasa, bahkan sampai menghamili orang.

"Kemarin pacarku mual dan juga nggak enak badan dok, makanya sekarang kami datang kesini buat mastiin semuanya, karena gue takut pacar gue sakit parah," ujar remaja pria itu dengan menggenggam tangan kekasihnya, membuat dokter itu hanya bisa terdiam melihat itu semua, ingin rasanya muntah sekarang juga hanya saja perutnya sedang tak ingin muntah.

"Kalian pernah ngelakuin hal yang berbau dewasa?" tanya dokter itu, ia harus menanyakan ini semua agar bisa lebih mudah melakukan pemeriksaan sekarang, karena jujur ia malas melakukan ini semua, pasti ujung-ujungnya saat ia ingin bertemu dengan orang tua remaja yang datang kesini, mereka hanya bisa marah-marah padanya, padahal ia tak salah.

Terlihat dua remaja itu saling menatap satu sama lainnya tanpa mengatakan hal apapun sekarang, membuat dokter Farhan mendengus melihat itu semua. Dokter itu bernama Dokter Farhan Arvind yang sudah bekerja di rumah sakit ini cukup lama dan bertemu banyak orang berbeda-beda setiap saatnya, hal seperti ini sudah makanan sehari-hari untuknya.

"Bagaimana saya bisa melakukan pemeriksaan jika kalian hanya diam saja? Saya ingin memastikan ini terlebih dahulu sebelum memeriksa pacarmu itu, karena tak mungkin kan jika saya langsung memberi obat begitu saja?" tanya dokter Farhan, rasanya ia ingin minta di ganti tempat kerja karena terlalu malas berurusan dengan remaja seperti ini setiap saatnya, atau mungkin ia akan mengganti profesi dengan menjadi dokter anak muda kelebihan hormon saja sekarang, bukan dokter umum lagi.

"Tapi dokter nggak boleh kasih tau orang lain ya? Kami sering ngelakuin hal itu karena rasanya enak dok! Makanya sekarang gue khawatir sama pacar gue karena dia sakit tiba-tiba,"

Dokter Farhan menghembuskan napas berat miliknya saat mendengar itu semua, ia harus pulang setelah ini semua selesai karena rasanya kepalanya akan meledak sekarang juga.

"Seharusnya anak muda seperti kalian tak boleh berpacaran karena itu hanya akan merusak masa depan dan masa muda kalian saja. Yang harus kalian lakukan hanyalah, fokus pada sekolah kalian dan lulus itu saja. Apa lagi sekarang kalian sudah berani melakukan hal yang diluar batas seperti ini, saya bisa menjamin jika  gadis ini tengah mengandung sekarang. Selain enak, kalian juga harus memikirkan hal yang jauh lagi, karena setelah melakukan itu semua pasti kemungkinan terbesar akan hamil, dan sepertinya itu sudah terjadi. Tapi untuk memastikan lebih lanjut agar kalian mengerti, saya akan memeriksa dia lebih dulu," ujar Dokter Farhan dengan beranjak dari tempat duduknya untuk memeriksa gadis itu sekarang, tak ada gunanya memberi nasehat begitu banyak karena mereka tak akan pernah mengerti.

Ia mulai melakukan pemeriksaan pada gadis itu sebelum kembali ke tempat duduknya saat tahu bagaimana hasilnya sekarang, ia sudah menduga ini semua hanya saja butuh bukti agar mereka bisa percaya bukan? Karena jika perkataan semata maka mereka tak akan percaya itu semua.

"Pasanganmu memang tengah mengandung sekarang, lebih baik kalian segera mengatakan ini semua pada kedua orang tua kalian agar masalahnya segera selesai. Jangan berani-berani untuk menggugurkan anak ini karena itu bisa saja membunuh kamu juga mengerti? Saya akan segera memberikan obat pereda mual agar kamu tak selalu merasa mual setiap harinya," ujar dokter Farhan, untuk sekarang ia lebih berminat mengatakan semuanya secara langsung tanpa banyak basa-basi sedikit pun karena itu hanya akan menambah masalahnya.

Dulu ia hidup selalu memikirkan semuanya bahkan sampai memberi nesehat begitu panjang pada orang yang datang kesini karena hamil muda, tapi yang ia dapatkan hanyalah makian dari orang tua pasiennya sendiri padahal ia mengatakan hal yang benar dan juga jujur bukan? Selama ini ia banyak belajar tentang semua hal yang ada di dunia ini bahkan sampai masih sendirian sekarang, karena ia ingin fokus pada sesuatu hal satu persatu.

Kedua orang tuanya sudah lama tiada, sehingga hanya ada dirinya sendiri sekarang. Tinggal di rumah kedua orang tuanya sebagai anak tunggal yang harus menjaga semua hal yang sudah kedua orang tuanya tinggalkan sekarang, rasanya memang kesepian karena sejak umur 20 tahun sampai sekarang saat umur 30 tahun lebih ia masih sendirian, tak ada gairah untuk memulai sebuah hubungan apapun karena itu hanya akan menjadi panghalang untuknya, ia hanya memikirkan itu semua.

Mungkin nanti setelah benar-benar berhasil, ia bisa berpikir ulang tentang memulai hubungan bersama dengan orang baru nantinya, karena tak mungkin ia akan tetap sendirian sampai mati bukan? Walau pun mungkin cukup sulit melakukan itu semua karena terbiasa akan kesendirian selama ini.

Kedua remaja itu beranjak dari sana setelah ia mengatakan itu semua, membuat dokter Farhan menghembuskan napas lega miliknya saat ini. Mungkin ia harus mencari udara segar lebih dulu di luar sana, karena ini sudah waktunya pergantian jadwal dengan salah satu temannya.

Ia mulai beranjak dari tempat duduknya, berjalan keluar dari ruangan miliknya tanpa berganti pakaian atau melepas jas dokter miliknya, karena ia hanya akan keluar sebentar saja.

Tatapan itu mengarah pada beberapa anak muda yang mulai keluar dari gerbang sekolah sekarang, ia baru sadar jika ternyata rumah sakit tempatnya bekerja sangat dekat dengan sekolahan, pantas saja mereka selalu datang kesini saat terciduk sudah menghamili anak orang, bahkan tak sekali dua kali ada yang memintanya menggugurkan kandungan itu.

Pria itu kembali berjalan sebelum melewati seorang pemuda yang hanya terdiam saja sejak tadi, entah apa yang tengah pemuda itu lakukan di pinggir jalan seperti ini padahal anak remaja yang lainnya sibuk pulang kerumah mereka masing-masing. Ia tak peduli dengan itu semua.

"Om!"

"Kenapa?" tanya dokter Farhan, tatapannya terlihat sangat bingung saat melihat seorang pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah, menghentikan dirinya di pinggir jalan seperti ini.

"Lo punya obat buat sembuhin sakit hati nggak?"

"Hah?" terlihat dokter Farhan bertambah bingung mendengar pertanyaan itu barusan, obat untuk menyembuhkan sakit hati? Pemuda di hadapannya sekarang tengah patah hati? Anak muda sekarang memang sangat luar biasa, patah hati dengan begitu mudahnya.

"Anjir! Lo budek?"

Bersambung...

Votmen_

Om Dokterku! {BXB} END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang