25

3K 215 1
                                    

Nio tersenyum sendiri sejak tadi, entah kenapa setiap berdekatan dengan dokter Farhan atau secara tak sengaja melakukan kontak fisik berdua, ia merasa jantungnya berdetak sangat kencang bahkan perasaan ini jauh lebih terasa dari dulu saat ia pertama kali jatuh cinta pada Herman. Hanya saja untuk sekarang dirinya masih merasa bingung, ini perasaan cinta atau hanya perasaan nyaman semata? Karena saat ia sulit dokter Farhan ada untuknya maka dari itu dirinya sulit untuk menerka tentang perasaan ini.

Ingin mengatakan jika ini perasaan cinta pun rasanya sulit, karena dirinya baru saja putus tak mungkin dokter Farhan langsung masuk ke dalam hatinya dan menggantikan posisi Herman bukan? Ia bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta jadi rasanya sangat sulit untuk mengetahui tentang rasa ini.

"Gue bingung ini perasaan apa karena gue yakin sama diri sendiri kalo Herman masih ada di dalam hati gue walaupun dia sudah nyakitin gue selama ini. Mana mungkin dalam waktu beberapa hari gue bisa langsung suka sama dia? Bisa dikatain sasimo jika itu semua sampe terjadi. Cuman rasanya beda banget, antara Herman sama dokter Farhan terlebih setelah tau kalo dia temennya suami Arion, gue semakin ngerasa aneh. Selama ini nggak pernah terpikir sedikitpun kalo gue bakalan ada di posisi membingungkan kek gini, dulu gue berharap hubungan gue sama Herman akan sampe tahap nikah, ngeliat begitu banyak perjuangan yang udah kami lewati berdua tapi nyatanya?  Semuanya berakhir dengan bangsatnya," ujar Nio dengan sangat pelan, tangan itu merapikan alat-alat masak dengan cepat agar bisa kembali melihat dokter Farhan nantinya.

Sekarang ia lebih senang melihat ke arah pria itu entah kenapa, menurutnya respon yang dokter Farhan berikan selalu bisa membuatnya merasa nyaman dan juga tenang menikmati semuanya.

Ia tersenyum saat melihat jika sekarang dokter Farhan tengah duduk tenang di ruang tamu, masih dalam posisi yang sama seperti saat ia tinggal tadi.

"Kerjaan lo di rumah sakit tadi gimana? Tumben pulang cepet," tanya Nio karena tadi saat ia mengatakan akan berangkat ke sekolah, pria itu juga mengatakan akan pergi ke rumah sakit setelah istirahat beberapa hari di rumah. Dan ia sedikit tahu jika jam pulang kerja dari dokter Farhan larut malam, bukan sampai sore.

"Tadi saat sampai di rumah sakit, salah satu rekan kerjaku mengatakan jika hari ini saya harus tetap libur baru besok bisa masuk kembali, entah apa yang dia pikirkan tapi saat saya memaksa masuk malah dia usir begitu saja tadi, alhasil saya memutuskan untuk datang ke kantornya teman saya tadi dan pulang sore karena banyak membahas hal random," ujar dokter Farhan dengan mengatakan semuanya tanpa tersisa apapun itu, ia merasa harus mengatakan ini pada pemuda itu agar dirinya jauh lebih nyaman.

"Jadi besok lo baru bisa kembali kerja lagi? Gue sih sepemikiran sama temen lo itu, karena memang lo tuh masih sakit dan harus banyak-banyak istirahat bukannya masih kerja. Walaupun mungkin menurut lo itu semua emang tugas lo sebagai seorang dokter, tapi lo juga manusia harus istirahat juga sama jaga kesehatan. Lo bukan robot yang bisa ini itu sampai nggak bisa sakit juga," ujar Nio, ia sangat mendukung apa yang sudah teman dokter Farhan lakukan tadi, karena itu semua memang harus di lakukan demi kesehatan pria itu sendiri bukan orang lain, terkadang orang yang gila kerja harus merasakan ini semua agar dia sadar jika kesehatannya juga sangat penting.

"Saya seperti memiliki ibu kembali sekarang, kalian berdua sama kalau memberi saya nasehat. Dulu saya begitu giat belajar sampai lupa waktu demi mencapai cita-cita saya sampai ibu saya sering mengomel jika istirahat lebih penting, semuanya masih bisa di lakukan secara perlahan-lahan, tak perlu semuanya di ambil. Saya masih ingat itu semua tapi entah kenapa kebiasaan itu selalu ada di dalam diri saya, seperti kebiasaan makanya sangat sulit untuk berdiam diri tanpa melakukan hal apapun itu," ujar dokter Farhan dengan menatap pemuda yang ada di sampingnya, ia seperti menemukan ibunya di dalam diri Nio sekarang, karena selama ini tak ada yang berani mengatakan hal itu padanya termasuk teman dekatnya sendiri tapi pemuda itu?

Ia merasa senang karena pada akhirnya ada seseorang yang berani memberi dirinya nasehat kembali, jujur ini semua sangat dirinya rindukan sampai saat mendengarnya dari pemuda itu, ada rasa lain muncul di dalam hatinya.

Nio tersenyum mendengar itu semua, ia memang lebih bawel jika sudah dekat dengan seseorang, karena tak ingin orang yang dekat dengannya dalam masalah, sebisa mungkin ia akan melakukan yang terbaik walaupun dimata orang-orang ia masih pemuda ingusan yang tak tahu apa-apa tentang semua hal di dunia ini.

"Bagaimana? Perasaanmu dengan mantanmu itu? Masih terasa sakit?" tanya dokter Farhan setelah terjadi keheningan beberapa saat, ia merasa penasaran tentang hal itu dan mungkin saja setelah mendengar jawaban pastinya ia bisa lebih yakin lagi dengan perasaannya sendiri.

Nio terdiam, ternyata dokter Farhan tak melupakan itu semua, jujur setiap hari selalu saja pikirannya mengarah pada Herman, tapi itu semua lebih bercabang setelah mengenal dokter Farhan, sehingga membuatnya merasa sangat bingung di buat hatinya sendiri.

"Tadi di sekolah gue sempet papasan sama dia dan mungkin pacar barunya, hati gue nggak sesakit dulu sih. Mungkin hati gue udah sadar diri kalo emang bukan dia yang Herman butuhin lagi sekarang, rasanya masih ada tapi nggak separah dulu," ujar Nio dengan mengatakan semua yang ada di dalam pikirannya tanpa tersisa apapun itu, melihat dokter Farhan lebih terbuka padanya, ia melakukan itu juga karena rasanya nyaman-nyaman saja bisa cerita dengan pria itu.

Entahlah, perasaannya terus saja aneh saat dekat dengan dokter Farhan, ia sendiri masih bingung memikirkan ini semua, mungkin hanya dirinya saja yang merasakan ini semua bukan? Dokter Farhan tak mungkin segila dirinya sehingga langsung menyukai orang yang baru dia kenal begitu saja.

"Semoga dia benar-benar bisa hilang dari hatimu, karena tak ada manfaatnya jika terus memikirkan seseorang yang bahkan tak menghargai kamu," ujar dokter Farhan, ada begitu banyak makna dari perkataannya barusan.

Karena jujur saja ia ingin sekali berada di posisi pria itu, dimana dia bisa mendapatkan cinta penuh dari Nio dan bisa membuat pemuda itu sampai hancur saat kehilangan dirinya. Andai mereka bertemu lebih dulu, mungkin ia bisa berada di samping Nio sampai saat ini.

Bersambung...

Votmen_

Om Dokterku! {BXB} END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang