Happy Reading!
.
.
."Putri...Putri... Anda dimana? Tolong keluarlah..." Teriak Pelayan Istana.
Saat ini mereka sedang sibuk mencari keberadaan Putri bungsu Kerajaan Eudora yang seperti biasa, suka menghilang.
Para prajurit sudah berpencar mencari ke segala pelosok Istana, para pelayan yang bertugas menjaga Putri Aleesya juga kerap mencari keberadaan Putri Aleesya.
"Bagaimana? Sudah ketemu?" Tanya seorang pria gagah di belakang sana, itu adalah Putra Mahkota Eudora, Pangeran Kiel Eugene Mevousa.
Semua pelayan yang mendengar suara itu segera berbalik dan membungkukan badan, lalu salah satu dari mereka menjawab, "Yang Mulia Putra Mahkota, maafkan kami, kami belum menemukan Putri"
"Kalian memang tidak becus! Bagaimana bisa kalian kehilangan Aleesya untuk yang kesekian kali!?"
"Maafkan kelalaian kami Yang Mulia Putra Mahkota, kami berjanji akan menemukan Putri" Semua pelayan buru-buru berpencar, takut sang Putra Mahkota semakin marah.
Sebenarnya Kiel adalah Pangeran yang baik. Tapi jika berhubungan dengan adik kecilnya, Putri Aleesya, ia tidak akan segan-segan untuk membunuh.
✧༺♛༻✧
Di sisi lain, Putri Aleesya sedang berada di danau dekat Istana. Tempat yang sangat sunyi dan jarang dilewati orang.
Putri Aleesya Eugene Mevousa dikenal sebagai putri yang sering melanggar aturan atau lebih tepatnya Putri pemberontak di Istana.
Namun terlepas dari itu, Putri Aleesya juga terkenal akan kecantikannya yang bak seorang Dewi.
Kulitnya yang seputih salju, dipadukan dengan rambut panjangnya yang berwarna pirang keemasan, membuat Putri Aleesya bisa terlihat bersinar di tengah kegelapan.
Iris matanya yang berwarna biru, membuat siapapun yang menatapnya dibuat jatuh cinta olehnya.
Tapi sayangnya sangat sulit melihat Putri Aleesya, karena kerajaan Eudora terkenal sangat ketat dalam menjaga putri-putrinya.
Di usianya yang sudah menginjak 17 tahun, Aleesya hanya tampil di publik beberapa kali, di pesta debutante dan beberapa acara resmi yang mengharuskannya hadir.
Setelah puas menikmati udara dan keindahan di luar Istana, Aleesya bergegas kembali, ia terkekeh kecil membayangkan wajah panik para pelayan dan prajurit saat melihatnya nanti.
Aleesya masuk melewati pintu belakang pacuan kuda, itu adalah sebuah pintu yang menjadi tempat keluar masuknya ke Istana.
Dari depan pintu itu terlihat seperti lemari biasa, tapi saat dibuka pintu itu akan menuju keluar Istana.
Tidak ada yang mengetahui tentang pintu rahasia itu, hanya dia dan kakak sulungnya yang tau.
"Oke, tidak ada orang disini, huh aku memang sangat pintar membuat rencana"
"Harusnya aku diberi penghargaan atas kemampuan berpikirku ini" Monolognya dengan nada sombong.
Aleesya mengelus kuda yang dinaiki-nya. "Ayo Tiana, kita kembali ke tempatmu, berjalanlah seperti tidak ada apa-apa, aku yakin tidak akan ada yang mengeta-"
"Ehem" Deheman seorang laki-laki yang keluar dari ruang ganti membuat Aleesya menjadi gelagapan sendiri.
"Oh, hi Kiel! Kau sudah kembali? kemarilah Kiel, aku sangat merindukanmu" Aleesya turun dari kudanya lalu merentangkan tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
FantasyBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?