Happy Reading!
.
.
.
.Sudah 3 hari sejak kejadian malam itu, dan sudah 3 hari pula Areez berada di Kediaman Bougenville.
Areez menatap keluar jendela ruang kerjanya yang menghadap langsung ke arah pegunungan tertinggi di Atarah.
3 hari ini Areez lebih sensitif dari biasanya, sedikit kesalahan saja bisa membuat Areez murka.
Seperti kejadian kemarin saat sedang makan siang, seorang pelayan tidak sengaja menjatuhkan sendok saat sedang menyiapkan peralatan makan.
Dan hal itu benar-benar membuat Areez marah, Areez memerintahkan prajuritnya untuk membawa pelayan itu ke penjara bawah tanah dan menghukumnya menggunakan hukum cambuk.
Sejak kejadian itu, para pelayan di Kediaman Bougenville mulai berhati-hati dalam melayani Areez.
Mereka sebisa mungkin menghindar agar tidak bertemu dengan Areez, karena Areez selalu punya 1001 cara untuk mencari kesalahan mereka.
"Duke, saya menerima kabar dari Kediaman jika Duchess terus mengurung diri di kamar"
Areez berbalik, menatap Panglima Finley tajam. "Terserah dia mau melakukan apa"
"Tapi, Duke.. "
"Apalagi, Finn!?"
"Sepertinya Duchess juga tidak menyentuh makanannya sama sekali"
Brak!
Areez menggebrak meja kerjanya, membuat Panglima Finley terperanjat kaget. "Apa ratusan orang di Kediaman benar-benar sudah tidak berguna? Tidak becus!" Bentak Areez.
"Kembali, ke Kediaman, sekarang!" Perintah Areez, berjalan keluar ruang kerjanya.
Panglima Finley menghela nafas panjang, ini sudah ke 125 kalinya Areez marah untuk hari ini.
✧༺♛༻✧
"Duchess, Anda bisa sakit jika tidak makan" Ucap Lena, berusaha membujuk Aleesya.
"Aku ingin pergi" Kata Aleesya, manatap keluar jendela dengan pandangan kosong.
"Apa yang Anda katakan, Duchess? Duke semakin memperketat keamanan, jika Anda ketahuan Anda bisa dalam bahaya"
Mendengar itu, Aleesya menatap Lena serius. "Aku ingin meminta bantuanmu"
"Duchess.. "
"Aku mohon, Lena.. " Ujar Aleesya dengan mata berkaca-kaca.
Lena segera berlutut di depan Aleesya. "Hamba tidak pantas mendapat permohonan dari Anda, Duchess, hamba siap melayani Anda"
"Terimakasih" Aleesya menarik Lena untuk kembali berdiri dan mulai membicarakan rencananya.
✧༺♛༻✧
Areez membuka pintu kamarnya dan melihat Aleesya sedang duduk termenung seraya menatap kosong keluar jendela.
Sedikit melempar nampan makanan yang ia bawa, Areez menarik lengan Aleesya untuk menghadapnya. "Makan, atau aku sendiri yang akan menyumpal mulutmu!"
Aleesya tak menghiraukan itu dan kembali menatap keluar jendela.
Hal itu berhasil membuat amarah Areez memuncak, Areez mencengkram pipi Aleesya dan dengan kasar memasukkan makanan itu ke dalam mulut Aleesya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
Viễn tưởngBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?