Happy Reading!
.
.
.
.Pagi ini di ruang makan keluarga Kerajaan Eudora terdapat 1 tamu yang berhasil membuat seluruh atensi menatapnya.
Itu adalah Pangeran Michelle.
Raja Edward, Kiel dan Kenneth menatap pria itu seperti sebuah pisau yang hendak memotong-motong daging.
"Aku yang mengundangnya untuk makan bersama" Jelas Ratu Elena.
"Tanpa memberitahuku terlebih dahulu?" Raja Edward menatap Ratu Elena tak terima.
"Kenapa kau mempermasalahkan hal ini? Kelak dia akan menjadi menantu kita, Ed" Ucap Ratu Elena, membuat Florence tersipu malu.
Areez dan Aleesya sendiri tidak menghiraukan pembicaraan itu, karena lihatlah sekarang, mereka berdua saling bertukar piring.
Areez memotong seluruh daging yang ada di piringnya kecil-kecil, lalu menukarnya dengan milik Aleesya.
"Kau berniat menikahi adikku?" Tanya Kenneth.
Pangeran Michelle diam.
Cukup lama, sampai akhirnya dia membuka suara, "untuk sekarang aku masih sibuk dengan urusan Kerajaan"
"Kau tahu usia adikku sudah sangat cukup untuk menikah, bukan?" Kenneth menekan satu persatu kata yang dia ucapkan.
"Kenn, jangan membuat Mike tertekan" Lerai Florence, menatap Kenneth penuh peringatan.
"Kau menunda-nunda itu karena kau masih mencintai adikku yang lain? Kau masih mencintai Aleesya, bukan?" Tebak Kenneth, tepat sasaran.
"Uhuk!" Aleesya terbatuk, membuat Areez dan Pangeran Michelle secara bersamaan memberi Aleesya segelas air.
Tentu Aleesya mengambil gelas yang Areez berikan, lalu ia meminumnya hingga tandas.
Areez menatap Pangeran Michelle tajam, membuat Pangeran Michelle kembali meletakkan gelas miliknya.
"Wah, buktinya datang secepat itu, hati-hatilah saat pulang, aku takut ada pembunuh bayaran yang menghalangi jalanmu" Ucap Kenneth, diakhiri kekehan.
"Kenneth!" Peringat Ratu Elena.
Kenneth menatap Florence serius, "setelah melihat itu, kau masih menginginkannya?"
"Dia hanya khawatir Aleesya tersedak" Bela Florence.
Kenneth tertawa kencang, "wah, bahkan kau masih sangat bodoh"
"Sudah cukup!" Ucap Raja Edward, mengakhiri perdebatan.
Raja Edward menatap Pangeran Michelle sungguh-sungguh. "Selama ini aku sama sekali belum menerima surat pinangan mu untuk Florence"
"Jika kau menginginkan Putriku, kau tahu kau harus memperbaiki kualitas Kerajaan mu, jika tidak, aku bisa memilih pria dengan latar belakang yang lebih baik untuk Putriku"
"Ayah.. " Lirih Florence.
"Saya sangat paham akan kekhawatiran Anda, Yang Mulia, jika Anda merasa saya tidak sesuai dengan kriteria menantu pilihan Anda, Anda bisa menerima pinangan dari Pangeran yang lebih baik dari saya" Jelas Pangeran Michelle.
"Mike, apa yang kau katakan" Florence menatap Pangeran Michelle tak mengerti.
Raja Edward tersenyum. "Jika itu Aleesya, kau akan mengusahakannya bukan? Mengingat bagaimana gigihnya kau memohon padaku waktu itu" Tanya Raja berhasil membuat Areez menggebrak meja.
Kini seluruh mata tertuju pada Areez. Begitupun Kenneth yang sejak tadi menatap Areez mengejek.
"Anda membuat saya tidak nyaman, Yang Mulia" Ucap Areez, penuh penekanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
FantasiaBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?