47. Rencana

16.1K 1.2K 70
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.

Panglima Finley menatap Areez tak percaya, bagaimana tidak. Tiba-tiba saja Panglima Finley mendengar jika Areez akan berangkat besok pagi untuk berperang dengan Kerajaan Thunder.

Masalahnya, mereka sama sekali belum memiliki rencana. Raja Arthur seakan sengaja mengatakan hal sepenting ini secara mendadak.

Sedangkan Kerajaan Thunder, mereka sudah memiliki rencana yang matang.

“Duke, tidak adakah jalan lain selain berperang?” Areez yang sedang sibuk menyiapkan baju zirahnya, menatap Panglima Finley tajam.

“Sejak kapan kau takut pergi berperang?”

Panglima Finley menggeleng, “tidak, bukan seperti itu, hanya saja kita belum memiliki rencana yang matang”

“Itu bisa dipikirkan setelah kita berada di perbatasan, dan Finn, apa kau pikir aku menerima tawaran ini tanpa alasan?” Tanya Areez, menatap Panglima Finley serius.

Panglima Finley menatap Areez tak mengerti, dan itu berhasil membuat Areez terkekeh kecil.

Tunggu, Areez tertawa?

Sudah lama rasanya Panglima Finley tidak melihat itu. “Padahal kau sudah lama bersamaku, tapi kau masih saja tidak memahamiku”

Areez memutari meja kerjanya dan menatap keluar jendela, “jika aku ikut perang, aku mempunyai alasan untuk mengambil alih kepemimpinan pasukan, dengan itu aku bisa membagi pasukan untuk mencari keberadaan Asya” Jelas, Areez.

Panglima Finley mengangguk, ya, tentu saja, Areez memang harus memiliki alasan di balik semua ini, karena jika menerima titah Raja secara cuma-cuma, itu seperti bukan Areez.

“Seperti rencana awal, aku akan menyuruh Pasukan Bayangan dan Immortal Warrior, untuk mencari keberadaan Asya” Lanjut Areez, menjelaskan.

“Lalu Anda? Tidak mungkin Anda berperang tanpa membawa Pasukan Khusus, Duke, apa Anda akan membawa Black Warrior?” Tanya Panglima Finley, menyebut Pasukan Khususnya yang lain.

Areez menggeleng. “Tidak, Finn.. Membawa terlalu banyak Pasukan Khusus hanya akan membuat ayah curiga, yang terpenting jangan sampai ayah mengetahui rencana ini”

“Tapi, Duke, itu terlalu berbahaya, Kerajaan Thunder sangat licik, mereka bisa melakukan apapun untuk mengalahkan Anda"

"Dan pergi tanpa membawa Pasukan Khusus bukanlah sebuah rencana yang bagus” Ungkap Panglima Finley, sangat kentara jika sekarang dia sedang mengkhawatirkan Areez.

“Keputusanku tetap sama, Finn, aku tidak akan mati hanya karena perang ini, Prajurit kita lebih terlatih, dan aku yakin aku dapat memenangkan peperangan ini lebih cepat”

Areez benar, Prajurit mereka memang lebih terlatih, kualitas Prajurit mereka berada di nomer 1 di negeri ini.

Tapi tidak menutup kemungkinan mereka akan dikalahkan, karena seperti yang semua orang tahu, Kerajaan Thunder sangat licik.

“Dan, Finn! Aku mau kau yang memantau langsung keadaan Asya setelah menemukannya” Lanjut Areez, membuat Panglima Finley lagi-lagi melotot kaget.

“Duke, Anda berpikir pergi berperang tanpa membawa saya? Saya tidak mungkin membiarkan hal-hal buruk terjadi pada Anda” Sergah Panglima Finley.

“Finn, ada yang lebih penting dari berperang, cari tahu keberadaan Asya, jangan pernah muncul di hadapannya, cukup pantau dia dari jauh”

“Karena aku sendiri yang akan membujuknya pulang, aku sendiri yang akan memohon padanya, cukup pastikan dia baik-baik saja” Perintah Areez, menatap Panglima Finley serius.

Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang