13.Ketahuan

18.4K 1.1K 22
                                    

Happy reading guys!
.
.
.
.
.
.
🚀🚀🚀

Pagi ini Aleesya bangun sebelum semua orang yang ada di Kediaman bangun. Tentu saja, Aleesya sangat bersemangat untuk bertemu Areez dan mencaci-makinya.

Aleesya bersiap tanpa menunggu puluhan pelayan membantunya, karena itu hanya akan membuang waktunya.

Saat dirasa siap, Aleesya hendak membuka pintu kamarnya. Tapi sayangnya seseorang lebih dulu membukanya dari luar, itu Maria.

"Oh, Duchess, Anda sudah membersihkan diri?" Tanyanya, terlihat kaget saat melihat Aleesya sudah sangat rapi.

"Tentu saja, aku akan menyambut suamiku dia akan datang sebentar lagi bukan?" Tanya Aleesya penuh semangat.

Tentu saja ia sangat semangat untuk menyambut suaminya dengan caci maki yang sudah ia siapkan dari semalam.

"Anda tidak perlu menyambut Duke" Jawaban Maria sukses membuat Aleesya merengut bingung.

Atau lebih tepatnya merengut tak suka?

"Duke sudah datang sejak tengah malam" Lanjutnya, membuat Aleesya kaget.

Dia tidak mendengar suara langkah kaki yang menaiki tangga, apa Areez tidak tidur di kamarnya?

"Dimana dia sekarang?"

"Duke sedang beristirahat di kamarnya, sebaiknya Anda tidak mengganggunya"

"Kenapa? Dia suamiku"

"Maafkan saya, itu sudah aturannya dan Duke juga sudah memperingatkan saya untuk tidak memperbolehkan Anda mengganggu beliau"

"Areez sialan!" Umpatnya, masih bisa di dengar oleh Maria.

"Mari, saya antar Anda menuju ruang kerja Anda"

"Tidak! Hari ini aku tidak mau mengerjakan tugas-tugas itu" Aleesya melangkahkan kakinya keluar lalu dia berbelok dan hendak menaiki tangga sebelum Maria menyeretnya dan membuatnya hampir kehilangan keseimbangan.

Aleesya menoleh dan menatap Maria tajam, "kau menyeretku?"

"Saya tidak bermaksud seperti itu, jika Anda lupa, Anda tidak boleh naik ke lantai atas"

"Ambilkan aku minum, aku haus" Perintah Aleesya membuat Maria mengangkat satu alisnya.

"Saya?" Tanyanya.

"Siapa lagi? Apa ada orang lain di sini selain kau?" Maria mengangguk dan meninggalkan Aleesya dengan kesal.

Mendapati Maria sudah menghilang dari balik tembok, Aleesya buru-buru naik ke lantai atas.

Sampai di lantai atas, Aleesya dicegah oleh 2 prajurit yang berjaga. "Anda tidak diperbolehkan untuk ke area ini"

"Aku mau menemui Duke"

"Maafkan hamba, tapi tidak ada yang boleh berada di kawasan ini"

"Duke sendiri yang memintaku datang, kalian menolak perintah Duke?" Kedua prajurit itu saling bertatapan, kemudian membuka jalan untuk Aleesya.

Ternyata lantai atas tidak se ketat itu. Dibanding lantai-lantai lain yang setiap ruangan di jaga oleh para prajurit, di lantai atas hanya dijaga 2 prajurit di bagian depan.

Aleesya dengan senyum mengembang berjalan menyusuri lorong panjang di sana, ia melirik ke kanan dan ke kiri. Tidak ada yang spesial selain 2 pintu di sisi kanan dan 2 pintu di sisi kiri lalu 1 pintu di ujung lantai itu sendiri.

*anggep aja paling ujung pintu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang