43.Berlatih Pedang

11.8K 1K 132
                                    

Happy Reading!
.

.
.

Kenneth menarik paksa Aleesya yang sedang tertidur nyenyak hingga membuat mata Aleesya terbuka sempurna. "Kau mengagetkanku, sialan!"

Kenneth tertawa, "ini sudah siang dan kau masih tidur, ck, ck, ck.."

"Segera bersiap, aku mau mengajarimu bermain pedang" Perintah Kenneth, membuat senyum Aleesya mengembang.

"Benarkah? Kenn! Aku tidak menerima penarikan kata-kata!" Aleesya segera melompat dari ranjang dan buru-buru mempersiapkan diri, membuat Kenneth menggeleng pelan.

"Ya, cepatlah, aku akan menunggumu di bawah"

✧༺♛༻✧

Kenneth berjalan turun dan melihat seseorang yang sangat ia kenal sudah duduk bergabung bersama anggota keluarganya di ruang makan.

"Sepertinya aku tidak mengundang orang lain untuk bergabung" Celetuk Kenneth menarik salah satu kursi dan mendudukkan dirinya di sana.

"Oh ayolah! Yang Mulia Raja dan Ratu saja tidak berkomentar" Balas pria itu, saat melihat Kenneth.

"Biarkan Erick bergabung bersama kita, Kenn, sudah lama dia berada di Kamp Militer" Ujar Ratu Felisha, menengahi.

"Lihatlah, memang Yang Mulia Ratu yang terbaik"

Pria itu adalah Erick Windsor, Duke Of Starland.

Kenneth menatap Erick dengan tatapan malas. Kemudian tatapan Kenneth beralih pada Raja Julian, "ayah mau mengusirnya, apa aku saja yang pergi?"

Tanpa berpikir, Raja Julian langsung mengatakan. "Kau saja yang pergi"

Dan hal itu berhasil membuat Erick tertawa terbahak-bahak. "Kau dengar, Yang Mulia Putra Mahkota?"

Kenneth menghela nafas panjang. "Tidak papa, aku memang selalu di kelilingi oleh orang-orang gila"

"Kenn, bolehkah aku memilih pedangku sendiri?" Pertanyaan kecil di belakang sana berhasil membuat seluruh atensi menatapnya.

"Eh, apakah ada tamu?" Aleesya berhenti kala melihat ada orang lain di sana.

Erick berdiri dan berjalan menghampiri Aleesya, mengambil tangan Aleesya untuk di kecup, Erick menatap Aleesya dengan senyum lembut. "Bolehkah aku mengetahui nama cantik Anda, Putri?"

Tak lama Erick merasakan ada yang menariknya secara paksa, Kenneth menatap Erick tajam, membuat Erick menyunggingkan senyumnya mengejek.

"Apa pria ini calonmu, Putri? Menjadi Ratu memang keinginan setiap wanita, tapi itu sangat melelahkan, bukan begitu Yang Mulia Ratu?" Tanya Erick, menatap Ratu Felisha.

"Bagaimana jika menjadi Duchess? Akan ku pastikan seujung jarimu tidak akan menyentuh pekerjaan berat"

"Kau hanya perlu menemaniku saja, bagaimana?" Tawar Erick, membuat Kenneth menendangnya.

"Dia adikku bodoh!" Pekik Kenneth, membuat Erick menatap tak percaya.

"Aku tidak melihat kemiripan itu"

"Maksudmu aku jelek?" Tanya Kenneth, tak terima.

"Bukan aku yang mengatakannya"

Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang