37.Pertunangan

12.5K 827 57
                                    

Happy Reading!
.

.
.
.

Hari ini adalah hari pertunangan antara Putri Florence dan Pangeran Frederick. Suasananya sangat mewah dan meriah, tapi tidak dengan suasana hati mempelai perempuannya.

Sejak tadi Florence hanya menatap kosong saat pelayan pribadinya mulai menghiasi wajahnya.

"Ibu ada bersamamu, jangan khawatir" Ucap Ratu Elena, mengelus tangan Florence menenangkan.

Aleesya yang melihat itu segera beranjak dari sana, ia memilih untuk menghadapi ayahnya secara langsung.

Setidaknya, ia harus mencoba.

Aleesya mengetuk ruang kerja Raja Edward. Saat mendengar perintah masuk dari dalam sana, Aleesya membuka pintu itu dan berjalan masuk.

"Ada apa, Al?" Tanya Raja Edward, saat melihat Aleesya.

"Bisakah ayah membatalkan pertunangan ini?" Ucap Aleesya, berhasil membuat Raja Edward menatapnya tajam.

"Apa yang membuatmu berani mengatakan itu?"

"Cukup aku saja yang menjadi korban perjodohan ayah, biarkan Florence mencari kebahagiaannya sendiri"

Raja Edward menggebrak mejanya, membuat Aleesya tersentak kaget. "Beraninya kau!"

"Kau pikir setelah menjadi istri Duke Lounder, kau bisa berlaku seenaknya? Berhenti mengacau, dan duduk diam seperti perempuan pada umumnya!"

"Ayah, kumohon.. Pangeran Frederick jauh dari kata pria baik" Pinta Aleesya sungguh-sungguh.

"Dulu kau juga mengatakan Areez tidak baik, tapi buktinya? Sekarang kau bahagia bersamanya"

Aleesya membuang pandangannya ke arah lain, "bagus jika itu yang ayah pikiran, tapi ayah.. Aku harap ayah bisa memikirkannya lagi"

Setelah mengatakan itu, Aleesya keluar dari ruang kerja Raja Edward dengan langkah tergesa.

Aleesya memasuki kamarnya dan melihat Areez sudah siap. "Kau darimana saja, Asya?"

"Areez, tidak bisakah kau membujuk ayahku?" Tanya Aleesya, mendekat.

"Kau mau aku melakukan apa?"

"Minta dia untuk membatalkan pertunangan ini"

Areez memegang lengan Aleesya lembut, "kau tahu itu bukan ranahku"

"Tapi ayah mendengarkanmu"

"Tidak semua, Asya, apalagi pertunangan ini tinggal menghitung jam, itu tidak mungkin"

Areez menarik dagu Aleesya dan membawanya untuk menatapnya, "akan ku pastikan, Florence baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir"

"Ayo, mereka pasti sudah berkumpul" Areez menggandeng tangan Aleesya untuk turun ke area Ballroom.

Saat sampai di Ballroom, seperti biasa mereka selalu menjadi pusat perhatian.

Aleesya bisa melihat Florence yang menatapnya datar, membuat Aleesya segera melepas gandengan tangan Areez.

"Kenapa?" Tanya Areez bingung.

Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang