Happy reading guys!
.
.
.
.
.
.
🚀🚀🚀Sudah 1 bulan dan Aleesya belum bertemu Areez sama sekali. Terakhir, ketika mereka baru sampai di Kediaman.
Dan selama 1 bulan juga Aleesya sangat tertekan dengan semua yang Maria perintah untuknya.
Ya, bukan dia yang memerintah melainkan Maria. Kenapa tidak dia saja yang menjadi Duchess?
Seperti sekarang contohnya, "Duchess, kenapa Anda menambah 5% sumbangan untuk amal?"
"Setelah men survei tempat itu secara langsung, aku pikir tidak papa mengeluarkan lebih banyak uang untuk mereka"
"Sungguh, mereka sangat kekurangan, tidak ada salahnya kita memberi sedikit lebih banyak sumbangan untuk amal" Jelas Aleesya, menutup buku keuangan.
"Anda tidak bisa mengganti peraturan begitu saja" Maria menatap Aleesya tajam, dan tentu saja Aleesya membalas tatapannya tak kalah tajam.
"Peraturan ini sudah berlaku jauh sejak
Duchess terdahulu menjabat" Tekan Maria."Dan sekarang aku yang menjabat, aku bisa mengubahnya kapanpun aku mau" Balas Aleesya tak mau kalah.
"Anda tidak bisa mengubah peraturan semau Anda, Yang Mulia"
"Bukankah sudah jelas? Dalam buku peraturan tentang kekuasaan, jika peraturan dapat diubah oleh Duke atau Duchess yang menjabat, selagi peraturan itu sesuai dengan norma yang berlaku" Jelas Aleesya, kali ini sukses membuat Maria terdiam.
Tapi tidak berselang lama, Maria kembali membuka suara, "benar, tapi itu semua harus dengan persetujuan Duke"
"Aku akan membicarakan hal ini dengannya" Aleesya dapat melihat Maria tersenyum.. Remeh?
Ya, Aleesya tau itu bukan senyuman biasa.
"Seperti yang Anda tau, Duke sedang berada di Kamp Militer selama 1 bulan ini"
"Aku akan menunggunya" Dalam hati Aleesya menggerutu kesal, di saat seperti ini rasanya ia ingin sekali mencaci maki Areez yang meninggalkannya begitu saja.
Persetan dengan kebebasan, bahkan untuk melihat matahari terbit dan terbenam saja Aleesya tidak bisa.
Ia terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang Areez tinggalkan untuknya. Memangnya ada apa di Kamp Militer hingga mengharuskannya tinggal selama 1 bulan?
Apakah seorang raksasa akan menyerang? Oh, sungguh sial.
✧༺♛༻✧
"Duke, Duchess mengirimi surat lagi" Panglima Finley menaruh gulung surat dengan pita merah, menandakan jika surat itu penting.
Tapi Areez tau, isi surat itu tidak begitu penting. Ini bukan kali pertama ia menerima surat dari Aleesya.
"Bacakan untukku" Perintah Areez, membuat Panglima Finley kembali mengambil surat itu dan membacakannya.
"Untuk Duke Lounder, tidak, lebih tepatnya untuk Monster sialan, kau kemana saja selama 1 bulan ini? Apa kau tidak tahu? Kediamanmu sangat menyiksa! Di mana kebebasan yang kau janjikan? Kau sedang berada di Kamp Militer apa di sebuah rumah gundik? Kenapa betah sekali berlama-lama, jika kau tidak pulang aku berjanji akan membakar Kediamanmu! Segera temui aku, aku harus membicarakan tentang perombakan di Kediamanmu, Dengan sangat tidak hormat, Aleesya Eugene Markie"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
FantasyBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?