Prolog

52.2K 1.5K 7
                                    

Happy Reading
.
.
.

Seluruh Istana dibuat gempar oleh hilangnya putri bungsu kerajaan Eudora. Para prajurit telah dikerahkan untuk mencari ke seluruh penjuru Istana.

Sebagian ada yang mencari keluar Istana. Tak hanya prajurit, para Pelayan juga tak kalah sibuk mencari keberadaan Putri bungsu Kerajaan Eudora itu.

Dan ternyata yang dicari-cari malah asik duduk di atas pohon dengan sesekali memakan buah apel yang ia petik.

"Aleesya!" Teriak Kiel, saat mendapati adik bungsunya di atas sana.

Aleesya yang mendengar suara kakaknya melihat ke bawah dan sedetik kemudian ia menampilkan cengiran khasnya, "oh, hai Kiel!" Sapanya, membuat Kiel memijat pangkal hidungnya.

"Kau-" Kiel sudah kehabisan kata-katanya.

Dan, hap!

Aleesya meloncat dari atas pohon dengan tidak anggun, lalu membersihkan gaunnya yang terkena kotoran, "kau mau?" Tanyanya menawari apel yang sudah tinggal setengah.

"Putri Aleesya!" Tegas Kiel.

Mendengar kakaknya memanggil gelarnya, Aleesya langsung membuat mimik wajah cemberut, "aku hanya memetik apel, oh ayolah! pelajaran tata krama sungguh membosankan"

"Bagaimanapun kau adalah seorang putri, tidak pantas rasanya jika kau bersikap seperti ini!"

"Ya, ya, ya, aku akan mengubahnya"

"Kau hanya mengatakan itu di mulutmu saja"

"Lalu aku harus bagaimana, Kiel?"

"Buktikan kalau kau akan berubah" Aleesya mengangguk, "ya, tapi aku tidak janji" Gumamnya, berlari menjauhi kakaknya.

"Anak itu! Will, apakah ada perempuan yang bersikap seperti itu di dunia ini?" Tanya Kiel pada Will, tangan kanannya.

"Sepertinya hanya putri Aleesya, Yang Mulia Putra Mahkota" Jawab Will, sedikit takut.

"Entahlah, sepertinya jiwanya tertukar saat dia lahir ke dunia ini"


T. B. C

*

*

*

Jangan lupa ninggalin jejak!

See you next chapter!






Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang