Happy Reading!
..
."Duchess, ada undangan dari Putri Evelyn, beliau mengundang Anda untuk minum teh bersama di Kerajaan" Maria memberikan undangan itu pada Aleesya.
"Aku tidak mau datang" Balas Aleesya, tidak berminat membuka undangan itu.
"Anda harus datang, Duchess, Anda akan bertemu banyak bangsawan Putri di sana" Jelas Maria, membuat Aleesya menghela nafas panjang.
"Mereka hanya bergosip, bukan membahas sesuatu yang penting, datang atau tidaknya aku, tidak membuat acara itu berhenti"
"Tapi Anda harus datang, Duchess, saya akan memberitahu para pelayan untuk menyiapkan Anda gaun" Ucap Maria, tanpa menunggu jawaban dari Aleesya.
"Astaga, orang itu!" Kesal Aleesya saat melihat Maria sudah menghilang dari balik pintu.
Aleesya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Pikirannya masih berpaku pada pembicaraannya dengan Areez malam itu.
Ditambah, sekarang Maria memaksanya datang ke acara jamuan minum teh bersama para bangsawan.
Aleesya sedang tidak mau berbasa-basi.
Sungguh, kepala Aleesya rasanya mau pecah.
Seluruhnya sudah di siapkan untuk Aleesya, gaun, alas kaki, perhiasan, bahkan kereta kudanya sekarang sudah berada di depan Kediaman.
Aleesya hanya tinggal berangkat saja.
Maria dan segala kemauannya memang kombinasi yang sangat sempurna.
"Aku belum meminta izin pada Areez" Ucap Aleesya, berusaha memperlambat waktu keberangkatannya.
"Duke sudah berada di Istana, Duchess, beliau sedang rapat bulanan bersama para bangsawan" Jelas Maria.
"Kalau begitu aku bisa menunggu Areez datang"
"Anda sudah terlambat, Duchess" Ucap Maria, mempersilahkan Aleesya untuk menaiki kereta kudanya.
Aleesya berdecak, dan mau tak mau menaiki kereta kuda itu.
✧༺♛༻✧
Aleesya memasuki Istana Atarah dengan langkah anggun, para pelayan yang melihat itu langsung membungkuk hormat dan mengarahkan Aleesya ke tempat jamuan teh berada.Aleesya melihat seluruh bangsawan Putri sudah berkumpul di sana, dan Aleesya datang paling akhir.
Sontak seluruh penjuru mata langsung terpusat padanya.
Oh, baiklah, pemeran utama memang selalu datang paling akhir.
"Salam Putri Evelyn, semoga berkah Atarah selalu menyertai Anda" Ucap Aleesya, tanpa membungkuk hormat.
"Kau terlambat, Duchess" Balas Putri Evelyn, sinis.
"Maafkan aku, Putri, masih ada beberapa pekerjaan yang harus aku urus"
Putri Evelyn mengangguk, "baiklah, kau bisa bergabung"
Aleesya melihat satu kursi kosong yang ada di antara Viscountess Alice dan Aruna.
"Di sini, Duchess" Panggil Alice, melambaikan tangannya.
Aleesya berdecak, kenapa harus berada di samping Aruna?
Aleesya mendudukkan dirinya di sana dan entah kenapa Aleesya mencium bau yang familiar di indera penciumannya.
"Duchess, apa kabar?" Tanya Alice, antusias.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
FantasyBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?