Happy Reading!
.
.
.
.Panglima Finley menatap kedua Pemimpin Pasukan Khusus dengan hormat, begitupun mereka yang juga menunduk hormat. “Apa kalian menemukan Duchess?” Tanyanya.
“Kami menemukan Duchess berada di Kerajaan Aurorise dan sekarang beliau sedang menuju ke Kerajaan Eudora” Jelas Pemimpin Immortal Warrior.
“Apa? Aku sudah mencari beliau ke sana berkali-kali, tapi tidak dapat menemukan keberadaan beliau” Kaget Panglima Finley kala mendengar hal itu.
Kedua Pemimpin Pasukan itu hanya diam.
“Kalau begitu, kalian bisa membantu Duke ke medan perang, untuk Duchess biar aku saja yang memantau” Ucap Panglima Finley.
“Duke memerintah kami untuk tetap mengawasi Duchess” Balas mereka.
Panglima Finley menghela nafas panjang, Tuannya dan kepala batunya memang sangat sulit untuk ditaklukkan.“Aku akan menuju Kerajaan Eudora”
Kedua Pemimpin Pasukan Khusus itu mengangguk dan dengan secepat kilat menghilang dari pandangannya. “Apa mereka manusia?” Gumam Panglima Finley, saat melihat sudah tidak ada orang di depannya.✧༺♛༻✧
Kenneth membantu Aleesya untuk turun dari kereta kuda, keadaan Kerajaan Eudora sudah mulai ramai oleh tamu-tamu yang berdatangan.
Sejak tadi rasanya ada yang mengganjal di hatinya, perasaannya tidak enak.
Aleesya melirik Kenneth dan Kenneth yang tahu arti tatapan itu mengangguk.Menghela nafas panjang, Aleesya melangkahkan kakinya untuk memasuki Istana.
Saat masuk, Aleesya bisa melihat hiasan-hiasan mewah yang ada di setiap sudut. “Ini seperti bukan pernikahan terpaksa” Komentar Kenneth, saat melihat keadaan yang ada di dalam Istana.
“Dulu pernikahanku konsepnya seperti pernikahan hemat” Sambung Aleesya, tertawa kecil.
“Kau anak buangan”
Aleesya berdecak, “kau juga”
“Kita sama-sama buangan” Putus Kenneth pada akhirnya, membuat gelak tawa itu kembali muncul.
Saat akan melangkahkan kaki lebih jauh, tiba-tiba saja mereka berpapasan dengan Raja Edward dan Ratu Elena, membuat Aleesya menunduk hormat. Sedangkan Kenneth hanya bersikap acuh tak acuh.
“Al, kau sudah datang?” Raja Edward memeluk Aleesya, dan mencium pucuk kepalanya.
Raja Edward melirik Kenneth, membuat Kenneth menatapnya tak suka. “Apa? Anda tidak berencana untuk memelukku juga, kan?” Tanyanya, hanya dianggap angin lalu oleh Raja Edward.
Ratu Elena hanya menggeleng kecil, lalu mengelus pipi Kenneth lembut. “Kau tumbuh dengan baik, kau semakin tampan”
“Itu karena aku tidak tertekan ibu, jika aku tetap di sini, mungkin aku akan kurus kering tak bertenaga seperti Putra Mahkota Eudora” Ejek Kenneth.
“Kalau begitu pergilah, jangan pernah ke sini” Balas Raja Edward, menohok.
Sejak tadi Aleesya hanya diam, ia bingung cara menjelaskan keadaan rumah tangganya kepada Raja Edward.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
FantasyBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?