Happy Reading!
.
.
.
.Malam ini Aleesya tampil memukau dengan gaun berwarna midnight blue yang tampak kontras dengan kulit putihnya.
Aleesya membiarkan rambutnya menjuntai ke bawah, menutupi bagian gaunnya yang terbuka pada bagian punggung.
Lena mengeluarkan beberapa set perhiasan dan seperti biasa, Aleesya memilih 1 set perhiasan yang tampak sederhana tapi memiliki nilai paling tinggi.
"Anda sangat cantik, Duchess" Puji Lena, untuk entah yang kesekian kalinya.
Aleesya menatap pantulan dirinya di cermin, polesan wajahnya yang tipis tidak membuat kecantikan Aleesya tertutup, malah Aleesya terlihat semakin bersinar.
Dan tak seperti biasanya, malam ini Aleesya memilih menggunakan pewarna bibir berwarna merah maroon, membuatnya terlihat elegan dan seksi secara bersamaan.
"Asya, kenapa kau- ehem" Areez berdeham kala melihat Aleesya menoleh padanya.
Lena yang melihat kedatangan Areez, memilih mengundurkan diri dari sana.
"Apa?" Tanya Aleesya.
"Kenapa kau lama sekali?"
Aleesya berdiri dan menghampiri Areez dengan susah payah, salahkan gaunnya yang membuatnya kesulitan berjalan.
Areez membantu Aleesya mengangkat gaunnya, "kenapa kau memilih gaun yang menyusahkanmu?" Komentar Areez.
"Kau benar, ini menyusahkanku, haruskah aku menggantinya?"
Areez menggeleng, "tidak, aku tidak mau menunggu lagi, ayo cepat semua orang sudah berkumpul"
Aleesya berdecak dan memilih mengikuti Areez.
"Bagaimana pewarna bibirku? Kau tahu, aku meraciknya sendiri" Aleesya mengerucutkan bibirnya, membuat Areez berdehem untuk yang kesekian kalinya.
"Seperti vampir yang sudah selesai menghisap darah" Balas Areez, membuat Aleesya merengut tak suka.
"Seleramu jelek sekali" Keluh Aleesya, dengan tangannya yang ia kaitkan di lengan Areez karena sekarang mereka sudah memasuki area Ballroom.
"Kakak ipar!" Panggil Arsen, menghampiri keduanya.
"Wah, kali ini kau terlihat seperti perempuan sesungguhnya, pewarna bibirmu membuat wajahmu terlihat cerah" Komentar Arsen.
Baiklah, akan Aleesya maafkan kalimat Arsen yang pertama karena setelahnya Arsen memuji tentang pewarna bibirnya. "Seleramu bagus sekali, tidak seperti seseorang"
Arsen tersenyum bangga mendengarnya, "kau masih ingat artis opera yang aku ceritakan padamu? Dia juga suka memakai pewarna bibir semacam itu"
Aleesya melotot. "Kau menyamakanku dengan wanita penggoda?" Kesal Aleesya, disambut tawa kecil oleh Areez.
"Tidak begitu, hanya saja.. wah, sepertinya aku melihat Pangeran Windsor, aku duluan ya" Arsen buru-buru berjalan meninggalkan keduanya.
"Aku tidak seperti itu kan?" Tanya Aleesya, menatap Areez serius.
"Seperti apa, Asya?"
"Seperti wanita penggoda!"
Areez tertawa, "kenapa kau bertanya padaku?"
"Tentu karena kau sangat hafal dengan bentuk mereka"
"Kau berbicara omong kosong" Areez merangkul pinggang Aleesya saat mendapati Raja Irgand mendatangi mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/361071048-288-k603645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
FantasyBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?