32.Hukum Cambuk

14.5K 1K 74
                                    

Happy Reading!
.

.
.

"Duke, tersebar kabar jika Anda yang menghamili Nona Callan" Ucap Reson, membuat Areez menatapnya tajam.

"Apa maksudmu? Panggilkan Panglima Finley!" Perintah Areez.

"Apa yang terjadi?" Tanya Areez, saat melihat Panglima Finley masuk.

"Maaf Duke, sepertinya Pangeran Elvan yang menyebarkan kabar itu"

Brak!

Areez menggebrak meja kerjanya, "kenapa ini bisa terjadi?"

"Maafkan saya, Duke"

"Urus semuanya sampai selesai, jika tidak, kupastikan kepalamu menggantung di depan Kediaman!" Perintah Areez, membuat Panglima Finley mengundurkan diri dari sana.

"Sepertinya Anda harus menemui Duchess, Duke, beliau terlihat kaget tadi" Ucap Reson, membuat Areez mengangguk.

"Aku serahkan tugasku padamu" Reson memgangguk, membuat Areez dengan cepat keluar dari ruang kerjanya.

✧༺♛༻✧

"Duchess, Anda tidak perlu mendengar itu, itu hanya gosip, Anda perlu berbicara dengan Duke" Ucap Lena, saat melihat Aleesya terduduk lemas.

"Aku perlu sendiri" Balas Aleesya.

"Baiklah, saya akan kembali, jika Anda memerlukan sesuatu, Anda bisa memanggil saya" Lena membungkuk hormat, kemudian berlalu pergi keluar dari ruang kerja Aleesya.

Tak lama, terdengar suara ketukan pintu, Aleesya mempersilahkan masuk dan terlihat Maria yang berjalan ke arahnya dengan membawa beberapa dokumen.

"Anda perlu meninjau ini, Duchess" Aleesya hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Duke tidak akan melakukan hal-hal seperti itu" Jelas Maria, membuat Aleesya mendongak.

"Saya tahu hubungan Duke dengan Nona Callan dan tidak munafik, saya mendukung hubungan keduanya, tapi itu dulu"

"Awalnya saya tidak menyukai Anda, karena seperti yang semua orang tahu, Putri Aleesya identik dengan Putri Pemberontak dan saya pikir Anda tidak akan cocok dengan Duke"

"Tapi, semakin hari sepertinya hanya Anda yang bisa membuat Duke sedikit lebih manusiawi"

Aleesya menggeleng, "kau salah menilai, julukan Putri Pemberontak masih melekat padaku, kau boleh membenciku aku paham akan hal itu"

"Tidak Duchess, saya harap Anda percaya pada Duke, beliau tidak akan melakukan hal-hal seperti ini, apalagi pada wanita kelas bangsawan"

Aleesya mengangguk. "Aku harap begitu, tapi semua bukti memang mengarah padanya"

Kali ini Maria diam.

Ceklek

Ruang Kerja Aleesya kembali terbuka, menampilkan Neura yang berjalan panik ke arahnya. "Aleesya kau.. "

Aleesya tersenyum, "ada apa ibu?"

Maria membungkuk hormat, kemudian memilih pergi dari sana.

Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang