31.Kabar Besar

13.7K 984 85
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
.

Aleesya benar-benar dikurung di kamar selama 1 hari penuh, Areez benar-benar tidak memberikan celah sedikitpun untuknya.

Aleesya tahu, Areez pasti memberikan penjagaan penuh padanya. Tapi, Aleesya tidak menyangka jika ia akan benar-benar di kurung selama ini.

"Duchess.. " Panggilan itu berhasil membuat Aleesya beranjak dari ranjangnya.

Aleesya melihat Lena yang membawakan sarapan untuknya. "Kenapa kau lama sekali? Aku menunggumu semalaman"

Lena meringis, "maafkan saya, Duchess, Duke tidak memperbolehkan siapapun mendekati kamar Anda"

"Di luar ada siapa saja?" Tanya Aleesya.

"Ada Prajurit Liam, Panglima Finley dan beberapa Prajurit yang lain"

Aleesya melotot, "Panglima Finley?"

"Iya Duchess, Panglima Finley ikut menjaga di depan"

Aleesya berdecak, "dia benar-benar memperketat segalanya"

"Anda tidak berencana untuk kabur, bukan?" Tanya Lena, yang sejak dulu tahu bagaimana watak majikannya.

"Niatnya begitu, tapi kau tahu sendiri bagaimana penjagaan Kediaman" Aleesya mendudukkan dirinya lesu.

Kenapa di saat-saat seperti ini, otaknya tidak berjalan?

✧༺♛༻✧

Reson membungkuk hormat saat berada di depan Areez. "Duke, di bawah ada Duke dan Duchess terdahulu"

Areez langsung menghentikan kegiatannya, ia menatap Reson bertanya. "Ayah dan ibuku?"

Reson mengangguk, "iya Duke"

"Katakan, aku akan turun sebentar lagi" Reson mengangguk, lalu berlalu pergi dari sana.

Beranjak dari kursi kerjanya, Areez keluar dari sana dan berjalan menuju kamarnya.

"Asya sudah makan?" Tanya Areez, saat mendapati Panglima Finley dan semua Prajurit membungkuk hormat.

"Tadi pagi, Pelayan pribadi Duchess telah membawa makanan untuk Duchess" Balas Panglima Finley diangguki Areez.

Areez membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali. "Asya.. " Panggil Areez, berjalan masuk.

"Asya.. " Panggil Areez saat tidak mendapati Aleesya di sana.

Areez berjalan menuju kamar mandi, tapi tetap tidak mendapati Aleesya di sana.

"Asya!" Teriak Areez, untuk yang kesekian kalinya.

"Finley!" Teriak Areez, membuat Panglima Finley memasuki kamar Areez dengan cepat.

"Di mana, Asya?" Tanya Areez, tajam.

"Duchess tidak keluar sama sekali, Duke"

"Lalu dimana dia sekarang?"

Panglima Finley diam.

Areez menendang meja di depannya hingga membuat meja itu terbalik dan menimbulkan suara pecahan dari barang-barang yang jatuh.

Wajah Areez mulai memerah, urat lehernya terlihat jelas jika sekarang dia sedang marah. "Tidak becus!" Bentak Areez, menatap Panglima Finley nyalang.

"Maafkan hamba, Duke, hamba akan mencari keberadaan Duchess"

Areez menarik pedangnya, lalu mengarahkannya ke leher Panglima Finley. "Kau tahu apa yang aku lakukan jika kau tidak menemukan Asya, bukan?"

Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang