9.Pernikahan

23.5K 1.2K 8
                                        

Happy Reading!
.

.
.
.

Sejak tadi Kenneth menatap Areez tajam. "Kau mau aku menusuk bola matamu?" Kata Areez yang sudah risih dengan tatapan Kenneth.

"Ini masih bukan apa-apa, jika kalian telah menikah, mataku akan semakin dekat denganmu"

"Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi, kau tahu bagaimana keamanan Dukedom"

"Dan Kau juga tahu bagaimana pintarnya aku dalam menyelinap"

"Sikap Persaudaraan kalian memang saling terikat, sama-sama suka mengurusi hidup orang, menyelinap, menguping" Gumam Areez, tidak bisa di dengar jelas oleh Kenneth.

"Aku selalu memperingatkanmu, jangan membuat Aleesya sakit hati, jika tidak mau kediamanmu kuhancurkan"

Tentu saja itu hanya sebuah ancaman kecil, sebelum menghancurkan Kediaman Lounder, sudah pasti Areez lebih dulu menghancurkannya.

"Kau sudah mengatakan itu lebih dari 10x"

"Aku akan terus mengatakannya sampai kau muak, kau memilih kakak ipar yang salah, maka menurutlah kepada kakakmu ini, Duke" Kenneth menepuk pundak Areez, membuat Areez memelintirnya kebelakang.

"Aduh! Kau curang, lepaskan aku!" Areez melepaskan tangan Kenneth hingga membuatnya terjungkal ke depan.

"Aku akan mengalah padamu hari ini, karena aku menghormati hari besarmu, besok aku akan kembali dan membalasmu" Kata Kenneth, berlalu pergi dengan sombong.

"Sebelum itu, aku akan menyiapkan eksekusi untukmu!"

Sepertinya ia salah masuk ke dalam keluarga Kerajaan Eudora. Ia lupa jika Kenneth termasuk keluarga Mevousa, Kenneth saja sudah sangat menjengkelkan, bagaimana dengan Aleesya?

"Maaf Duke, acara janji pernikahan akan segera dilaksanakan"

✧༺♛༻✧

Aleesya menatap pantulan dirinya di depan cermin, semalam ia tidak bisa tidur. Ia takut, takut jika pilihannya salah.

Aleesya memang tidak mencintai Areez, tapi melihat pesona Areez.. Ia tidak munafik, ia takut jatuh ke dalam pesona Monster Perang itu.

Ia takut akan merasakan sakit hati, apalagi melihat Areez yang secara terang-terangan melakukan tindakan tercela waktu itu.

"Putri Aleesya" Panggil Lena untuk yang kesekian kalinya.

"Eh, ada apa?"

"Putri sudah harus menuju Altar" Aleesya mengangguk, ia keluar dari kamarnya dan mendapati kedua kakak laki-lakinya sedang berjalan ke arahnya.

"Kau terlihat sangat cantik" Puji Kiel, mengelus pipi Aleesya.

"Kau tidak mau kabur saja? Aku sudah menyiapkan kuda untukmu" Kata Kenneth serius.

"Jangan membawa-bawa Aleesya untuk mengikuti keburukanmu, Ken!" Peringat Kiel.

Aleesya tertawa, "yang benar saja, bisa-bisa kita berdua dipenggal oleh Yang Mulia Raja"

"Aku tidak peduli, aku hanya mau kebahagiaanmu" Aleesya tersenyum dan meraih tangan Kenneth untuk ia genggam, "aku bahagia, kau tenang saja Ken, tidak akan ku biarkan Duke menyakitiku"

Kenneth menghela nafas panjang, sepertinya Aleesya benar-benar serius kali ini. "Aku akan selalu menjagamu, kau tenang saja" Kenneth membawa Aleesya ke pelukannya.

Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang