Happy Reading!
.
.
.
."Hai, perempuan lemah!" Sapa Arsen, mendudukkan dirinya di samping Aleesya.
Aleesya melirik Arsen tak tertarik, kemudian ia kembali memasukkan makanan ke mulutnya. "Kau benar-benar memaafkan kakakku?" Tanya Arsen, serius.
Aleesya mengedihkan bahunya tak tahu, "mungkin? Entahlah, aku hanya menjalani hidup"
"Ck, kau lemah, padahal aku sudah berharap kau melakukan pemberontakan, setidaknya sedikit saja"
Aleesya menghela nafas panjang. "Aku sudah lelah"
"Jika kau seperti ini, Areez pasti akan berpikir gampang"
"Kau mau aku melakukan apa? Bercerai? Kau tahu, Areez tidak akan membiarkan itu"
"Kabur? Ada Liam yang setiap hari mengikuti pergerakanku, bahkan keamanan Kediaman juga semakin diperketat"
"Jika aku bisa kabur, aku harus kemana? Kembali ke Kerajaanku? Ayah dan Ibuku pasti akan mengusirku jika tahu aku kabur dari sini"
"Ikut Kenneth? Areez pasti tidak akan tinggal diam, dia pasti akan menghabisi Kenneth. Areez terlalu berkuasa"
"Setidaknya, jika bisa keluar dari sini, aku tidak mau menyusahkan orang"
Arsen hanya diam saat mendengar penjelasan Aleesya.
"Aku masih kuat, aku masih bisa bertahan, jika suatu hari nanti aku sudah lelah, aku harap kau menjadi orang pertama yang membantuku keluar dari sini"
Arsen tersenyum, "tentu saja, aku selalu ada di pihakmu"
"Terimakasih" Balas Aleesya tersenyum manis.
Arsen berdehem, lalu membuang pandangannya ke arah lain, "jangan bersikap seperti perempuan, kau tidak cocok"
Plak!
Aleesya menggeplak lengan Arsen, membuat Arsen meringis kecil. "Kan, apa kubilang, kau memang tidak cocok menjadi perempuan!"
"Kau selalu saja membuatku kesal"
"Daripada kakakku, selalu membuatmu sakit hati"
Kali ini Aleesya diam, membuat Arsen tertawa terbahak-bahak.
"Seharusnya kau menikah denganku, jika kau menikah denganku sudah dipastikan kau akan-"
"Gila?" Potong Aleesya, menatap Arsen mengejek.
"Sudahlah, aku mau menemui para wanitaku, mereka pasti kesepian"
"Kalian sama-sama punya hobi yang menjijikkan"
✧༺♛༻✧
"Areez, kau sibuk?" Tanya Aleesya, memunculkan kepalanya di sela-sela pintu ruang kerja Areez.
Areez menggeleng, kemudian mengkode Aleesya untuk masuk, "tidak, kemarilah"
Aleesya memasuki ruang kerja Areez dan berdiri di depannya. "Ada apa?" Tanya Areez.
"Yang Mulia Raja menjodohkan Florence dengan Putra Mahkota Kerajaan Guane" Ucap Aleesya, membuat Areez mengangguk paham.
"Kau tidak kaget?"
Areez menarik Aleesya untuk duduk di pangkuannya, "tidak, aku sudah tau"
Aleesya melotot, lalu menolehkan kepalanya. "Kau tahu!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
FantasíaBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?