Happy Reading!
.
.
.
.
Cahaya matahari masuk menyinari indra pengelihatannya, Aleesya mengerjapkan matanya dan melihat hari sudah mulai terang.Karena menangis semalaman, Aleesya merasakan matanya membengkak dan badannya terasa sakit.
Saat hendak beranjak dari tidurnya, Aleesya merasakan sebuah tangan besar melingkar di perutnya.
Aleesya menoleh dan mendapati Areez masih memejamkan matanya. Mengingat kejadian semalam benar-benar membuat Aleesya meringis malu.
Aleesya mencoba menarik tangan Areez yang melingkar di perutnya, tapi Areez malah semakin mengeratkan pelukannya. Pria itu menggeliat dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Aleesya.
Merasakan deru nafas Areez di lehernya, membuat Aleesya menjadi merinding sendiri. Akhirnya, Aleesya membiarkan Areez tidur dengan memeluknya hingga tak terasa ia juga kembali tertidur.
Matahari sudah mulai naik dan lagi-lagi Aleesya bangun lebih dulu, perutnya berbunyi karena lapar. Mungkin karena semalam Aleesya hanya makan sesuap daging.
Tak ingin memuaskan kantuk Areez lagi, Aleesya benar-benar menarik tangan Areez dan beranjak dari tidurnya.
Tapi lagi-lagi Areez kembali menarik Aleesya ke pelukannya. "Bangunlah, aku tahu kau sudah bangun!" Kesal Aleesya berusaha menjauh, tapi Areez semakin memeluknya erat.
"Biarkan aku tidur lebih lama" Bisik Areez dengan suara khas bangun tidurnya.
"Aku sudah membiarkanmu tidur lebih lama, ini sudah siang, aku lapar!" Keluh Aleesya, saat merasakan perutnya berbunyi.
Areez kembali menggeliat di ceruk leher Aleesya kemudian dia mengigit leher Aleesya gemas, "akh! Apa yang kau lakukan" Aleesya menyikut dada Areez, membuat Areez melepaskan pelukannya.
"Rasanya sudah lama tidak merasakan tidur nyenyak" Ungkap Areez saat melihat Aleesya beranjak dari tidurnya dan membenarkan gaun tidurnya yang berantakan.
"Apa menurutmu aku harus merubah peraturan seperti di Eudora?" Tanya Areez, menatap Aleesya serius.
Aleesya berbalik dan menaikkan satu alisnya, "bukankah katamu aturan tetaplah aturan?"
Areez berdecak, "aku bisa merubahnya, aturan mengikuti diriku bukan diriku yang mengikuti aturan"
"Kau memang penguasa" Sindir Aleesya.
"Kau benar"
"Kalau begitu setujui permintaanku untuk menaikkan 5% sumbangan amal, kenapa kau pelit sekali mengeluarkan hartamu?" Kesal Aleesya.
"Kapan kau meminta itu?"
Aleesya melotot, "aku sudah berkali-kali meminta Maria mengatakannya padamu, dan kata Maria kau belum memberikan jawaban"
"Tidak, Maria tidak pernah membicarakan hal itu"
Baiklah, sekarang Aleesya tahu kenapa permintaannya belum di setujui selama ini, itu jelas karena Maria tidak pernah menyampaikan pesannya.
"Sekarang kau sudah tau kan? Kau menyetujuiku?"
Areez mengangguk, "kau bisa melakukan apapun dengan uangku"
Aleesya tersenyum penuh kemenangan, lalu otaknya kembali memikirkan sesuatu. "Aku juga ingin mengganti kepala pelayan, aku tidak mau bekerja dengan Maria"
"Kalau itu, aku tidak bisa menyetujuinya, Maria sudah bekerja dengan keluarga Markie selama puluhan tahun, dia lebih paham aturan di Keluarga Markie melebihi siapapun" Jelas Areez, membuat raut wajah Aleesya berubah menjadi kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Duke!
FantasyBagaimana jadinya jika seorang putri pembangkang harus menikah dengan seorang Duke yang terkenal mengerikan di kerajaannya? Mampukah Putri Aleesya mengendalikan monster dalam diri sang Duke? Atau malah sebaliknya?