15.Perdebatan Panjang

13.5K 812 24
                                    

Happy reading guys!
.

.
.
.
.

Brak!

Areez membuka pintu kamar Aleesya kasar membuat Aleesya berbalik dan mendapati Areez sudah tergesa-gesa berjalan ke arahnya.

Areez mendorong tubuh kecilnya hingga punggungnya menabrak tembok dengan lumayan keras. "Katakan, darimana saja, kau?" Areez menatap Aleesya mengintimidasi.

"Bukan urusanmu!" Ucapan Aleesya berhasil membuat amarah Areez semakin memuncak.

"Jangan bermain-main denganku, Asya!"

"Aku tidak akan bermain-main denganmu karena kau sudah cukup bermain-main dengan gundikmu" Areez mencengkram pipi Aleesya hingga menimbulkan bekas merah di sana.

"Katakan, darimana saja kau? Bagaimana kau bisa menyelinap?" Aleesya diam, ia tidak berminat menjawab pertanyaan Areez.

Melihat kebungkaman Aleesya membuat Areez semakin dikuasai amarah. Areez mendekatkan bibirnya dan melumat bibir Aleesya kasar. Aleesya yang kaget dengan perlakuan tiba-tiba itu memukul dada bidang Areez secara bertubi-tubi, ia berusaha melepas kaitan bibir mereka.

Tapi bukan Areez jika berhenti begitu saja, ia mendorong tubuh Aleesya ke atas ranjang lalu menindihnya dan menyesap leher Aleesya dengan tangannya yang sudah menggerayangi tubuh Aleesya.

"Hentikan!" Aleesya berusaha mendorong tubuh kekar diatasnya, tapi kekuatannya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekuatan Areez.

"Hentikan sialan!" Seakan tuli, Areez merobek gaun milik Aleesya hingga memperlihatkan korsetnya.

Aleesya menutupi tubuhnya, tapi Areez dengan mudah menahan tangan Aleesya ke atas kepalanya dan kembali menyesap leher jenjang milik Aleesya.

Tangan Areez bergerak ke bawah sebelum akhirnya Aleesya berteriak, "sudah cukup, hentikan!"

"Aku mohon... " Lirihnya, berlinang air mata.

Areez yang sadar akan hasratnya yang tidak bisa ditahan, akhirnya dengan sangat berat hati, berhenti.

Kemudian dia melepas tangan Aleesya yang tadi sempat dia tahan, membuat Aleesya buru-buru menutup dadanya.

Areez berdiri dan melempar selimut ke arah Aleesya, "bersihkan dirimu, aku akan menemuimu nanti"

✧༺♛༻✧

Seperti yang Areez katakan, malam ini Areez benar-benar mengunjungi kamarnya. Aleesya yang duduk di samping jendela melirik sekilas ke arah Areez yang memasuki kamarnya.

"Kemarilah" Panggil Areez, menyuruh Aleesya untuk duduk di dekatnya.

"Aku tidak mau mengulangi perkataanku, Asya!" Akhirnya Aleesya memilih menurut dan duduk di samping Areez dengan jarak yang lumayan jauh.

"Kenapa menyelinap?"

"Kau sendiri yang menjanjikan kebebasan untukku" Jawab Aleesya, tanpa menatap Areez.

"Ya, aku memang memberimu kebebasan tapi tentu saja harus se izinku" Aleesya menatap Areez dengan tatapan tak mengerti.

"Kau dan keangkuhanmu"

"Apa maksud ucapanmu?"

Aleesya menatap Areez lelah, "1 bulan! Selama 1 bulan aku mengemban tugasku dengan baik, aku bangun lebih pagi dan tidur lebih malam hanya untuk menyelesaikan tugas yang kau tinggalkan untukku"

Hi Duke! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang