☆51

684 75 60
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

Terhitung sudah satu minggu Jina berada di apartemen milik Chaehyun. Dan baru pagi ini wanita itu bisa berdiri untuk menyiapkan sarapan. Selama berada disini, Chaehyun benar benar menjaga dan merawat dirinya bahkan tak mengijinkannya untuk sekedar memasak ataupun keluar rumah tanpa dirinya.

Jina benar benar beristirahat total. Chaehyun tak membiarkan wanita itu memikirkan masalah ataupun tentang Jake yang masih tak memberi kabar. Namun tetap saja, Jina sudah mewanti wanti bibi Gyu untuk menghubungi dirinya jika Jake pulang ke rumah tapi ia tak mendapatkan sebuah kabar apapun.

Jina menghela napas dalam-dalam, mendudukkan diri pada kursi dan mulai melahap roti panggang yang ia buat. Ia saat ini sudah merasa membaik, namun tetap saja isi kepalanya dipenuhi akan Jake.

Bagaimana mungkin Jake tak menghubungi atau sekedar mencarinya sekali saja? Bagaimana mungkin ketika Heeseung, Karina, bahkan Chaehyun juga ikut mencari pria itu namun masih tak ada yang bisa menemui Jake?

Kemana pria itu? Jina tak bisa membiarkan hubungannya dengan Jake berakhir begitu saja seperti ini. Setidaknya biarkan ia menjelaskan semua, dan biarkan pria itu mengetahui kehamilannya.

Mencoba menelan makanannya secara perlahan, ia lantas mengalihkan atensi ketika melihat Chaehyun yang baru saja keluar dari kamar mandi. "Chaehyun-ah"

"Oiitt" Gadis itu menyahut, terlihat terburu-buru mengambil tas juga menata rambutnya, ia bersiap untuk pergi ke kantor.

"Aku nanti mau keluar"

"Nggak-"

"Ce" Jina lebih dulu memotong perkataan gadis itu membuat Chaehyun mendelik.

"Aku udah satu minggu rasanya kayak terkurung disini, ce. Aku mau beli susu sama bahan bahan makanan di kulkas kamu udah habis."

"Ji, pulang kantor nanti aku beli-"

"Kim Chaehyun, tolong.." Jina berucap, menyatukan kedua telapak tangannya. Ia sudah benar benar merasa bosan di sini.

"Nggak jauh kok, aku naik taksi nanti" Sambungnya dengan tatapan memelas berharap Chaehyun mengijinkannya.

Menghela napas, Chaehyun akhirnya mengangguk. Ia sendiri merasa tak enak seolah olah mengurung Jina di apartemennya. Namun tak dapat dipungkiri, ia merasa khawatir.

Saat Heeseung menceritakan semuanya, saat dimana Jina diculik sampai kesalahpahaman antara Jina dan Jake membuat Chaehyun benar benar merasa gagal menjadi seorang sahabat. Bagaimana mungkin Chaehyun tidak mengetahui hal ini?

Apalagi saat mengetahui Jina sedang mengandung, hingga kesehatan Jina yang menurun drastis, bukankah wajar jika ia menjaga Jina dengan sebegitunya.

Gadis itu lantas mendudukkan diri didepan sahabatnya yang masih terlihat pucat. Ia mengelus wajah Jina.

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang