☆21

1.6K 226 28
                                    

Tadi sore Jake memberitahu bunda jika dirinya dan akan mengunjungi rumah utama keluarga Shim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadi sore Jake memberitahu bunda jika dirinya dan akan mengunjungi rumah utama keluarga Shim. Jangan tanya bagaimana senangnya Aeri ketika Jake memberitahu itu, karena tentu dirinya sangat senang putra dan menantunya akan berkunjung. Bahkan Aeri langsung memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari acara reuninya.

"Jina, tolong ambilkan kecap manis ya, bunda rasa kurang sedikit" Titah Aeri, setelah menyicipi masakan yang sedang ia buat bersama Jina.

"Iya bunda" Jina lantas mengambil kecap tersebut lalu menyerahkannya kepada Aeri. "Ini bun"

Saat ini mereka tengah menyiapkan makanan untuk dinner. Dan Aeri berinisiatif mengajak Jina memasak.

"Oke, thankyou"

Setelah semua masakan yang mereka buat telah matang, keduanya pun menata masakan masakan tersebut ke meja makan, dibantu dengan para asisten rumah tangga yang berada disana.

Jake menuruni anak tangga setelah dari kamarnya, pria itu tadi berniat mandi dan membersihkan diri namun malah tertidur beberapa saat, pribadi itu sedikit merindukan kamarnya.

"Jake, let's dinner. Bunda sama Jina udah selesai masak" Ajak Aeri.

Jake kemudian mengangguk dan ikut bergabung, mendudukkan dirinya dikursi samping Jina. Pria itu sedikit tersenyum melihat masakan kesukaan yang bunda masak untuknya, dirinya juga merindukan masakan bundanya walaupun masakan Jina tak kalah enak.

"Thankyou bun, aku kangen masakan bunda"

"What did you say?" Tanya Aeri.

"Aku kangen masakan bunda"

"Jangan gitu ya, bunda ngga suka. Maksud kamu, kamu ngga suka masakan Jina, begitu?"

Jake sontak menggeleng "Bukan begitu, I really love it. Aku hanya rindu masakan bunda, bukan berarti aku ngga suka masakan Jina, bun"

"Ini bunda sama Jina yang masak, jadi kamu harus muji istrimu juga lho, jangan bikin dia ngga enak" Tegas Aeri.

"Aku ngga bermaksud apa apa bunda, aku suka masakan Jina. Oke, masakan Jina lebih enak daripada bunda" Ujar Jake yang membuat Jina menghentikan aktivitas makannya, menoleh menatap pria itu, sedangkan Aeri terkekeh.

"Jake.." Lirih Jina.

Jake lantas menoleh "Kenapa Ji"

"Jangan gitu"

Jake jadi merasa serba salah sekarang.  Aeri lalu tertawa kecil sebelum berucap. "Nah bunda lebih suka gitu"

Karena jujur Aeri mengakui jika skill memasaknya masih dibawah Jina. Tentu saja, Jina punya Caffe dan dari kecil gadis tersebut memang suka memasak.

"Ngga bun, aku masih harus belajar banyak dari bunda" Ucap Jina.

"Tentu kalau kamu ingin resep makanan kesukaan Jake, nanti bunda kasih ya"

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang