☆25

1.6K 204 16
                                    

Jina kini tengah berada didalam taksi untuk menuju kantor, gadis itu masih malas menyetir walaupun dirinya sudah tidak merasakan pusing lagi. Jina juga ingat jelas semua kejadian tadi malam, termasuk saat dimana dengan beraninya ia mencium Jake dan membiarkan Jake menggantikan pakaiannya.

Mengingat itu membuat Jina merasa malu, untunglah tadi pagi dirinya tidak bertemu dengan Jake dikarenakan pria itu sudah berangkat lebih dulu dan hanya mengiriminya pesan.

Jake

Ji, aku udah minta bibi Gyu buatin kamu air lemon, diminum ya
Hari ini biar bibi saja yang masak
Anyway, jangan lupa pakai syal
Cuacanya agak dingin

Memang hari ini cuaca tiba-tiba menjadi sedikit dingin, namun gadis tersebut tahu jelas maksud Jake yang menyuruhnya untuk memakai syal. Kissmark di lehernya masih terlihat jelas, gadis tersebut memakai turtleneck untuk menutupinya.

Jina

Aku udah berangkat

Akhirnya Jina memberanikan diri untuk membalas pesan itu, namun dirinya tidak tahu harus bersikap bagaimana jika nanti bertemu Jake.

Setelah membalas pesan tersebut, Jina kembali memasukkan handphone ke dalam tasnya. Gadis itu sekarang memikirkan Chaeyun, sekelibat rasa bersalahnya datang takkala ia mengingat kejadian saat di bar, saat dirinya membentak Chaeyun. Jina takut jika Chaeyun marah padanya.

Setelah sampai didepan kantor, Jina bergegas membayar dan turun dari taksi tersebut. Netranya menangkap Chaeyun yang juga baru turun dari mobil yang Jina yakini adalah mobil milik Jungwon.

Jina berniat menghampiri Chaeyun, namun baru selangkah dirinya beranjak, Chaeyun lebih dulu menoleh menatapnya. Jina tertegun, pandangan Chaeyun tidak sehangat biasanya, detik selanjutnya gadis tersebut langsung mengalihkan pandangan dan berjalan mendahuluinya yang membuat hati Jina mencelos.

Chaeyun mengabaikannya.

Menghela napas sejenak, Jina kemudian beranjak memasuki kantor sembari memikirkan cara bagaimana berbaikan dengan Chaeyun. Walaupun bukan pertama kalinya dirinya dan Chaeyun saling mendiamkan, namun tetap Jina sangat khawatir. Dirinya tidak menyukai suasana seperti ini.



☆☆☆




"Pulang sama aku"

Jina sedikit tersentak ketika mendapati Jake yang tiba tiba berjalan di sampingnya. Mereka baru saja keluar dari ruang rapat, dan Jake hendak kembali ke kantornya.

"A-aku mau ke caffe" Jina terlihat gugup, tidak berani menatap Jake, gadis itu masih merasa malu.

"Iya sama aku"

"Kamu duluan aja"

"Aku balik dulu ke kantor, setelahnya jemput kamu"

"Tapi–"

"Jangan lupa makan siang" Ujar Jake, laki laki tersebut kemudian mengusap pelan pucuk kepala gadisnya sebelum berjalan mendahuluinya.

"Jake"

Panggilan dari Jina membuat langkah Jake terhenti. Gadis itu lantas berlari kecil menghampiri Jake.

"Kenapa?"

"Aku, mau minta maaf"

"Untuk?"

"Semua yang aku lakuin semalem tanpa sadar, aku minta maaf untuk itu"

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang