"Loh, kamu udah kenal Jake?" Tanya Aeri.
Jake mengangguk "Karina Lee?"
Gadis bernama Karina itu juga terlihat mengangguk. "Pak Jake" Sapanya ramah.
"Dia teman sekertarisku bun" Jake tahu jelas Karina adalah teman Minjeong, dirinya sering melihat gadis itu bersama sekertarisnya.
"Temannya Minjeong?" Tanya Aeri lagi.
"Iya tante" Jawab Karina.
Aeri terkekeh kecil kemudian mengangguk. "Panggil bunda aja ya"
Ucapnya lantas mempersilahkan keduanya duduk.Heesung dan Jina sempat bertukar pandangan, sebelum Jina lebih dulu memutusnya.
"Udah mau nambah menantu lagi" Ujar tuan Jeon.
"Iya, tapi belum punya cucu" Aeri menyahuti.
"Sama, kapan ya punya nya?" Ucap Eunji terkekeh sembari menatap Jake dan Jina.
"Udah pengen ngeliat bayi lagi" Aeri menimpali.
"Bun.." Panggil Jake mencoba menghentikan pembicaraan tersebut.
"Kenapa Jake?"
"Mau bahas pernikahan kak Heesung kan?"
"Tentu, tapi bunda mau ngode yang lain dulu"
"Sudah sudah, Aeri-ya kasihan Jake. Kalau mereka memang menunda punya anak ya biarkan. Toh, usia mereka masih muda" Tuan Shim menyahuti.
"Karina, kamu kerja dimana?" Tanya tuan Shim.
"Saya guru di salah satu sekolah menengah pertama, tuan"
Mereka lantas saling berbincang mengenai kehidupan karina, dan keluarganya. Heesung juga sesekali menyahuti ketika ditanya rencana ke depan setelah menikahi gadis itu. Mereka juga memutuskan akan mengadakan pertemuan dengan keluarga Karina terlebih dahulu sebelum mengadakan pertunangan.
Hingga waktu makan malam tiba, terlihat Jina sedang berada di dapur bersama Aeri dan beberapa Maid, menyiapkan sajian untuk dinner.
"Nah sudah, ayo Ji. Nanti sisanya biar bibi saja yang menyiapkan" Ujar Aeri.
Jina mengangguk "Iya bunda, sebentar lagi" Tangan gadis itu masih sibuk menata makanan.
"Bunda kesana dulu ya"
"Iya bun" Jawab Jina, lantas Aeri terlihat melenggang pergi menuju ruang makan bersama Maid yang membantu menyajikan makanan.
Tak lama terlihat Seeun berjalan ke arah dapur, menghampiri Jina. "Hai Ji"
Jina berbalik, sedikit terkejut melihat Seeun. "Kak Seeun, mau apa?"
Seeun mengulas senyum "Mau bantuin"
"Ngga perlu, udah selesai."
"Oh.. Yaudah"
"Eh btw, lo liat ngga tadi?" Tanya Seeun.
Jina tidak merespon dan hanya terdiam menatap Seeun.
"Calon istri Heesung" Seeun terkekeh sebelum melanjutkan ucapannya. "How cute, itu berarti Heesung udah move on ke lo, wow. Atau jangan jangan dia cuma cari pelampiasan aja karena ceweknya dijodohin sama adiknya sendiri?"
"Ckck, kasihan banget kisah percintaan kalian. Ikut prihatin, apalagi Jake yang gatau apa apa, kalau istrinya juga kadang masih ketemu diem diem sama kakaknya" Lanjut Seeun.
Netra Jina sontak membola mendengar perkataan gadis tersebut. "Kak Seeun mata matain aku?"
Seeun kembali tertawa kecil "Mata matain lo? Buat apa? Kurang kerjaan banget. Tapi ya Ji, gue yakin pernikahan lo sama Jake ngga akan bertahan lama, selama ini kalian masih pura pura kan? Gue juga ragu kalau lo udah pernah disentuh Jake."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCONDITIONALLY
Fanfictionkinda 17+ Kehidupan Jeon Jina seperti dipermainkan oleh kakaknya sendiri. Dia dipaksa untuk selalu menuruti permintaan kakaknya bahkan mengenai masa depan dirinya sendiri. - #1 in Jungwon (03.03.22) #1 in Sunghoon (12.6.22) #1 in Jay (04.10.22)