☆12

1.6K 237 17
                                    

D-day engagement

Jina memandangi sebuah cincin dengan berlian kecil yang melingkar dijari manisnya, sepuluh menit yang lalu dirinya dan Jake telah resmi bertunangan. Dan tinggal menunggu beberapa hari dimana dia dan Jake akan menjadi pasangan.

Netra gadis itu menatap kosong dan perasaan nya merasa hampa, seperti tidak merasakan apa apa. Ditengah ramainya pesta pertunangan dan tamu tamu yang sedang menyebar menikmati jamuan, Jina masih berdiri ditempat dimana ia dan Jake tadi saling menyematkan cincin.

"Jina"

Jina menoleh ke sumber suara dan melihat kakaknya tengah berjalan kearahnya sembari membawa dua gelas ditangan.

"Kok diem aja? Harusnya happy dong, ayo rayain, nih gue bawain minuman" Ujar Seeun menyerahkan salah satu minuman itu ke Jina.

Melihat sekeliling sebelum menerima minuman itu, Jina lantas memasang senyum ramah. "Terimakasih, kak"

"Selamat ya.. bentar lagi jadi nyonya Shim, ga nyangka, big applause" Seeun terlihat bertepuk tangan kecil sebelum melanjutkan ucapannya. "Beruntung banget hidup lo dipungut bokap nyokap gue, terus sekarang dijodohin sama anak orang kaya raya lagi"

Seeun mendesis pelan "Mungkin kalau ngga dipungut, sekarang lo jadi apa ya? Pelayanan cafe? Atau ngga tukang sapu jalan kali ya"

"Shut up." Ujar Jina pelan, gadis itu lantas meneguk minuman lalu menaruh dimeja yang berada didekatnya. "Aku ngga mau ribut, kak"

"Siapa yang mau ribut sih.." Seeun terkekeh kemudian gadis itu memeluk Jina dan menepuk pelan punggung adiknya. "Selamat yaa, Adikku, yang sebentar lagi jadi adik ipar nya Heesung"

Orang lain yang melihat mengira jika Seeun dan Jina merupakan kakak adik yang sangat serasi, terlihat dari sikap Seeun yang memperlakukan Jina.

"Wah, adik kakak ini, Seeun keliatan senang ya, Jina mau menikah?" Ucap Aeri yang sedang berjalan menghampiri mereka sembari menggandeng Ara.

Seeun lantas melepas pelukan dan terkekeh pelan. "Iya tante, senang sekaligus sedih, kan mau pisah"

"Nanti Seeun cepet nyusul Jina ya" Ucap Aeri sembari tersenyum senang melihat kedua gadis itu.

"Iya nanti tante" Jawab Seeun diselingi kekehan.

"Jina, bisa tolong panggilkan Jake? Tadi jaz nya terkena noda cokelat pas dia gendong Ara, Mungkin dia sudah selesai mengganti Jaz nya, itu ada teman temannya datang" Titah Aeri.

Jina tersenyum kemudian mengangguk "Iya, bunda" Gadis itu kemudian mengelus pelan pipi Ara sebelum melenggang pergi ke lantai atas berniat memanggil Jake.

Sampai disana Jina terlihat bingung karena dirinya tidak mengetahui ruangan kamar Jake. Jina melihat pintu kamar yang sedikit terbuka lantas menghampiri kamar itu.

"Jake" Panggilnya pelan ketika ia memasuki kamar yang terlihat kosong. Gadis itu berpikir mungkin ini kamar Jake, karena melihat dari tatanan ruangan dan juga mendapati samsak yang berada disana.

Jina lantas menyusuri kamar itu, berniat mencari keberadaan Jake. "Jake, ada teman temanmu menunggu dibawah"

"Jina"

Gadis itu sedikit terkejut lalu berbalik arah melihat seorang pria dengan setelah Jaz senada sedang berdiri didepannya. Jantungnya mencelos ketika ia mendapati Heesung dan bukan Jake. Sepertinya dirinya salah memasuki kamar.

"Kak Heesung"

"Kamu nyari Jake?"

Jina mengangguk "I-iya"

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang