Jake membawa Jina ke restoran dimana tersaji berbagai macam menu dari dalam maupun luar negeri. Yah sepertinya pilihan yang tepat untuk membawa Jina kesini, pikir laki laki itu. Jina sendiri sampai sedikit heran, hanya untuk makan siang kenapa Jake membawanya ke tempat besar seperti ini?
Jina memesan aglio e olio dan juga beberapa makanan penutup seperti wafel dan macaron, Jina sangat suka makanan manis, setidaknya kehidupannya ada bagian yang manis pikirnya.
"Hanya itu?" Tanya Jake saat Jina sudah memutuskan pesanan.
Jina mengangguk sebagai jawaban.
"Mau es krim strawberry Ji?"
"Hah?"
"Kudengar dessert es krim di tempat ini sangat enak, ya walaupun belum pernah mencoba"
"Ah, engga. Sudah cukup"
Jake mengangguk, kemudian keduanya terdiam cukup lama. Jina yang fokus dengan ponselnya dan Jake fokus memperhatikan sekeliling, lebih tepatnya sesekali mencuri pandang memperhatikan Jina. Banyak hal yang ia pikirkan ketika melihat gadis didepannya ini. Salah satunya tentang kebahagiaan Jina, yang Jake yakini seratus persen, gadis didepannya ini tidak merasa bahagia.
"Jake"
"Iya?"
"Aku ingin mengundang seseorang saat pertunangan nanti" Ujar Jina.
"Siapa?"
"Ibu panti"
Jake jelas tahu yang dimaksud Jina, laki laki tersebut kemudian tersenyum lembut "Tentu, mau kesana setelah ini?"
"Boleh?"
"Boleh Ji"
"Terimakasih"
Tak lama setelah itu pesanan mereka datang, Jake dan Jina sama sama fokus menikmati makan siang tanpa terjalin obrolan satu patah katapun. Setelahnya mereka melanjutkan perjalanan ke butik rekomendasi dari Aeri.
"Selamat datang, tuan, nona" Sapa salah satu pegawai butik saat mereka tiba disana.
Jina tersenyum ramah membalas sapaan pegawai itu sembari membungkukkan badannya.
"Apa ini tuan Shim Jaeyun dan nona Jeon Jina?"
Jake mengangguk "Iya"
"Oh tadi Nyonya Aeri sudah menelfon kami jika tuan Jake dan nona Jina akan kesini, mari ikuti saya nona, akan saya tunjukkan beberapa gaun yang sangat spesial dari butik kami"
Jeon Jina mengangguk kemudian mengikuti pegawai itu sampai di ruangan yang terdapat beberapa gaun yang sangat cantik dan mewah. Sedangkan Jake memilih duduk untuk menunggu Jina.
"Saya persilahkan nona Jina memilih" Ujar pegawai itu, Jina kemudian tersenyum dan menyusuri satu persatu gaun gaun itu.
Sebenarnya Jina tidak terlalu suka gaun yang terlalu mewah karena pasti akan terasa berat, lagi pula ini hanya gaun pertunangan, belum pernikahan jadi dia ingin memakai yang sederhana saja.
"Permisi" Jina menoleh memanggil pegawai itu.
Pegawai itupun menghampiri Jina "Iya nona, apakah ada yang ditanyakan?"
"Apa ada gaun lain yang tidak terlihat terlalu mewah? Saya sedikit tidak suka memakai yang terlalu berat"
"Ada, mari saya tunjukkan"
Jina kamudian mengikuti pegawai itu hingga sampai di tempat gaun gaun yang terlihat sederhana namun elegan menurut Jina. Mata gadis itu kemudian menangkap gaun cantik yang menarik perhatian nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCONDITIONALLY
Fiksi Penggemarkinda 17+ Kehidupan Jeon Jina seperti dipermainkan oleh kakaknya sendiri. Dia dipaksa untuk selalu menuruti permintaan kakaknya bahkan mengenai masa depan dirinya sendiri. - #1 in Jungwon (03.03.22) #1 in Sunghoon (12.6.22) #1 in Jay (04.10.22)