Saat tiba di rumah, Jina melihat kedua orang tuanya dan juga kakaknya tengah duduk di ruang keluarga. Eunji, mamanya tersenyum menyambut Jina dengan ramah.
"Sudah sampai nak? Sini duduk"
Jina tersenyum "Aku bersihin diri dulu ma" Ucap Jina kemudian beranjak ke kamar untuk membersihkan diri. Tak lama kemudian ia kembali ke ruang tengah dengan mengenakan baju tidurnya.
Jina melihat Seeun yang tengah sibuk dengan ponsel di tangannya, gadis itu kemudian duduk di samping kakaknya.
"Seeun bilang kamu mau yang mau nerima perjodohan itu, benar Jina?"
Jina melirik Seeun sekilas yang dibalas dengan tatapan tajam dari kakaknya, kemudian Jina mengangguk ragu.
Kedua orang tuanya terlihat tersenyum lalu Eunji menghampiri Jina dan memeluk gadis itu. "Makasih ya sayang"
Jina membalas pelukan mamanya, dalam hati ia ingin memberontak namun setelah melihat mamanya bahagia, dia ikut menyunggingkan senyum.
"Lusa kita ke rumah keluarga shim, mempertemukan kamu dengan Jake" Ucap Jeon Hansung, papa nya.
Jina mengerutkan alisnya "Jake?"
"Iya, nama anak temen papa"
Jina hanya mengangguk dan msngulas senyum. Tenggorokannya terasa tercekat.
"Seeun, kamu ngga keberatan kan kalau adik kamu nge-langkahin kamu?"
"Ngga pa, malah Seeun seneng liat Jina nikah duluan, iya kan Ji?" Jawab Seeun sembari mengelus lembut surai Jina kemudian membawa Jina kedalam pelukannya. "Kamu harus sering sering main kesini nanti, sepi banget pasti rumah kalau ngga ada kamu"
Kedua orang tua mereka tersenyum menyaksikan kedekatan kedua putrinya, tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara kedua gadis itu.
Jina meremat tangannya sendiri dengan kuat, menahan sesak. Dengan perlahan gadis itu membalas pelukan kakaknya "Iya kak"
Seeun melepas pelukan lalu beralih menatap sang papa. "Oh iya pa, butik aku kemarin ramai pengunjung. Mereka pada suka sama desain desain baju yang aku buat"
"Kerja mu di kantor gimana?"
Senyum di wajah gadis itu luntur ketika mendengar ucapan papanya "Baik kok, sekretaris baruku juga baik. Kerjanya bagus"
"Kamu ganti sekretaris lagi?"
Seeun mengalihkan pandangan. "Iya"
"Kenapa? Pada ngga betah sama kamu? Udah berapa kali papa denger kamu gonta ganti sekretaris"
"Maksud papa? Sekretaris ku yang terakhir ngundurin diri karena mau nikah. Bukan karena ngga betah sama aku"
"Harusnya Jina yang papa angkat jadi manager. Pasti perusahaan udah berkembang pesat kalau Jina yang jadi manager"
"Pa!"
Jina tersentak ketika mendengar suara kakaknya yang meninggi. Begitu juga dengan mamanya yang terlihat terkejut.
"Cih" Seeun beranjak melangkahkan kakinya menuju kamar. Jina berniat menyusul Seeun namun lebih dulu di tahan oleh Eunji "Biar mama aja"
☆☆☆
Jina merebahkan diri di ranjang setelah meminum obat, gadis itu membuka aplikasi chatting di ponselnya dan melihat pesan masuk dari Heeseung.
Kak Heeseung
Ji, sudah sampai?Jina
Sudah kak, maaf baru balas.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCONDITIONALLY
Fanfictionkinda 17+ Kehidupan Jeon Jina seperti dipermainkan oleh kakaknya sendiri. Dia dipaksa untuk selalu menuruti permintaan kakaknya bahkan mengenai masa depan dirinya sendiri. - #1 in Jungwon (03.03.22) #1 in Sunghoon (12.6.22) #1 in Jay (04.10.22)