☆47

693 53 9
                                    


Tes tes ekhem
Dah lama hiat ya guys gomenasai🙏
Silahkan baca ulang part² sebelumnya supaya tydak lupa alurnya. Oiya aku blm revisi sepenuhnya jadi maaf kalau masih berantakan dan mungkin bingung karena ada beberapa nama yang aku ganti. Buat pembaca lama yang udah ngikutin dari orok, dilanjut saja membaca ini tidak papa, tydak harus membaca ulang. Arigatou..








.

.

.


















Kim Juha
Jina, kamu masih bangun?
Jina, aku harap kamu masih bangun
Bisa kita bertemu sekarang, Ji?
Jina aku mohon, kamu bangun
Besok aku di paksa pergi meninggalkan busan bersama mama.
Aku tahu semuanya, Ji.
Jina, aku mohon..
Mama melarangku bertemu denganmu, hanya ini kesempatan kita, Ji..

Jina membuka pesan dari Juha setelah ia mendengar beberapa kali ponselnya berbunyi. Jantungnya seolah terhenti. Apa yang Jina takuti benar terjadi. Wanita bernama Hong Suzu tadi seolah menghindari dirinya, jelas terlihat menyembunyikan sesuatu.

Melirik jam yang menunjukkan pukul dua belas malam, Jina lantas menoleh melihat Jake yang tertidur pulas disampingnya. Ia kebingungan, haruskah bertemu dengan Juha pada tengah malam seperti ini? Namun jika tidak, ia yakin akan sangat sulit untuk menemui Juha karena wanita bernama Hong Suzu itu.

Jina tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Dengan tangan gemetar, ia mengetikan balasan. Sebelum beranjak mengambil sweater dan dompet lantas pergi dengan langkah tenang karena takut jika Jake terbangun.
Jina akan segera menyelesaikan ini, beribu kata maaf dalam hati ia ucapkan untuk Jake. Jina hanya tidak mau Jake ikut memikirkan mengenai masalahnya.

Jina
Juha, kita bisa ketemu sekarang
Share lokasimu, aku kesana sekarang

☆☆☆

"Bro, itu bukannya nona Jina?"

"Mana?"

Kedua laki laki yang tengah memainkan kartu didepan sebuah kedai alkohol itu menghentikan aktivitasnya, menoleh ke arah hotel yang terletak diseberang jalan.

"Itu yang keluar, mau masuk taksi"

"Lah iya"

"Gila ngapain tengah malam keluar naik taksi?" Tanya salah satu laki-laki itu, lantas langsung menepuk lengan temannya. "Bro bro, telfon bos telfon bos!!"

"Bos? Nona Seeun?"

"Hooh anjirr cepet!!" Laki-laki itu beranjak ketika melihat Jina memasuki taksi. Ia lantas langsung mengambil motornya yang terparkir tak jauh dari tempat kedua orang itu duduk.

"Naik naik! Ayo ikutin ajalah!!" Ujarnya, kemudian melajukan motornya cepat, mengikuti taksi yang di tumpangi Jina.

☆☆☆

Seeun menyesap gelas wine pertamanya yang baru disuguhkan oleh bartander dengan melihat pemandangan didepannya yang begitu ricuh akan orang orang yang bersenang senang pada sebuah tempat hiburan malam. Ia menyunggingkan senyum ketika teringat beberapa foto yang sempat dikirim oleh orang suruhan nenek tadi.

"Jina, Jina. Gue ga perlu effort nyari cara buat ngejebak lo lagi, ternyata selama ini lo masih ketemuan sama Heeseung diam diam" Ujar gadis itu, mendecih. "Munafik banget kalian Lee Heeseung, Jeon Jina"

UNCONDITIONALLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang