Jeon Jina melangkahkan kakinya terburu-buru setelah bibi kim berkata Chaeyun sedang menunggunya dibawah. Gadis itu baru pulang tadi pagi sekali dan menghidupkan ponsel, ia melihat banyak sekali panggilan tak terjawab dari Chaeyun dan juga Heesung.
"Ji, lo kemana aja? Handphone lo susah dihubungi" Tanya Chaeyun nampak khawatir.
"Gue? Dirumah"
"Boong, semalem gue kesini lo ngga ada?"
Jina membelalakan matanya lalu menarik chaeyun agar lebih dekat dengannya "Serius? Mampus, terus nyokap gue bilang apa?" tanya gadis itu berbisik.
"Pembantu lo bilang, lo ngga ada. Gue kesini nyokap bokap lo udah tidur kayaknya."
Jina terlihat menarik napas lega "Berarti bibi tau gue semalem ngga balik?"
"Yaaa, iyaaa. Emang lo kemana semalem?"
"Nanti aja gue jelasin di kantor"
"Ngga mau"
"Ha?"
Tak lama terlihat Seeun yang sudah rapi dengan pakaian kantornya, gadis itu melirik sejenak ke arah Jina dan Chaeyun sebelum berjalan melewati mereka.
"Dih, kenapa sih matanya? Minta di colok apa?" Bisik Chaeyun pelan yang langsung mendapat cubitan kecil dari Jina. Gadis itu meringis pelan sembari mengusap lengannya. "Sakit Ji"
"Chaeyun? Ini Kim Chaeyun kan?"
Keduanya pun menoleh ke arah Eunji yang tengah berjalan menghampiri mereka. "Eh? Iya tante. Ini Chaeyun" Ujar Chaeyun sembari tersenyum ramah, gadis itu lalu menghampiri Eunji dan membalas pelukannya.
Walaupun dirinya dari dulu sibuk, namun wanita itu mengetahui jika Chaeyun dan putrinya merupakan teman baik sejak berada di panti asuhan. "Gimana kabar kamu? Tambah cantik aja"
Chaeyun terkekeh pelan "Baik tante, tante juga masih awet muda aja"
"Hmm kok tante?"
"Eh? Iya mama..." Ucap Chaeyun sembari tersenyum kikuk. Memang Eunji sejak dulu menyuruh dirinya memanggil dengan sebutan mama. Biar keliatan akrab katanya, namun Chaeyun sendiri masih kikuk dan merasa aneh memanggil seseorang dengan sebutan itu.
"Mau pada ke kantor ya?"
"Iya ma"
"Chaeyun sudah sarapan? Jina juga tadi kenapa ngga ikut sarapan? Ayo sarapan dulu"
"Aku ada janji mau sarapan bareng sama Chaeyun di kantor ma, iya kan Ce?" Chaeyun menatap Jina bingung, lalu gadis itu segera mengangguk setelah Jina tersenyum kearahnya "Iyaa ini mau mampir sarapan dulu nanti"
"Mama sendiri mau kemana?" Tanya Jina, pasalnya Eunji terlihat sudah rapi sembari membawa tas.
"Mau belanja sama nyonya Shim sekalian mau rencanain tanggal tunangan kamu"
Jina mengangguk "Yaudah hati hati mah, aku sama Chaeyun ke kantor dulu"
"Iya, hati hati juga, sarapan ya jangan lupa"
Setelah berpamitan, kedua gadis itu pergi namun bukan ke kantor. Jina mengerutkan alis bingung ketika melihat Chaeyun membelokkan mobilnya kearah berlawanan dengan kantor. "Ce, mau kemana?"
Chaeyun tersenyum "Bolos"
"Hah? Gila lo? Ngga mau, puter balik ga?"
"Ngga" Jawab Chaeyun santai.
Jina menghela napas pelan "Ce, nanti dimarahin kak Jay"
"Ngga akan, pak Jay baik. Sehari doang Ji, gue lagi stress"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCONDITIONALLY
Fanfictionkinda 17+ Kehidupan Jeon Jina seperti dipermainkan oleh kakaknya sendiri. Dia dipaksa untuk selalu menuruti permintaan kakaknya bahkan mengenai masa depan dirinya sendiri. - #1 in Jungwon (03.03.22) #1 in Sunghoon (12.6.22) #1 in Jay (04.10.22)