Chapter 11

1K 1 0
                                    


Siang itu, aku masih meringkuk di dalam kamar, tersedu-sedu sambil memeluk lutut di atas tempat tidur. Terangnya cahaya matahari yang masuk melalui jendela terasa kontras dengan kesedihan yang mencekam hatiku.

"Apa yang harus aku lakukan?" pikirku, dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti. Kebingungan menghantui pikiranku, terutama karena aku telah menyanggupi untuk tinggal bersama Maya, ibu dari Aldi.

"Bagaimana bisa aku tinggal di sini setelah semua yang terjadi?" tanyaku dalam diam, merasakan beban yang semakin berat di dada.

Terlintas di benakku untuk melaporkan kejadian ini, namun setiap kali niat itu muncul, aku segera mengurungkannya karena ketakutan akan aib yang akan terbongkar.

"Jika semua orang tahu, aku akan hancur," gumamku dalam hati dengan suara parau.

"Bagaimana aku bisa menjelaskan bahwa aku telah ditiduri oleh keponakanku sendiri yang berusia 17 tahun?" Rasa malu itu seakan mencekik leherku, membuatku tak mampu berbicara atau berpikir jernih. Setiap kali aku mencoba berbicara, hanya isak tangis yang keluar, memecah keheningan siang.

~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~

Pemuas Nafsu KeponakanWhere stories live. Discover now