Chapter 10

2K 1 0
                                    


"Aku mencintaimu, Tante," ia bisikkan dengan suara serak sambil tangannya terus menjelajahi tubuhku.

"Tapi Aldi, sadarilah, aku ini adik ibumu," aku berkata lirih, mencoba menolak kehadirannya.

"Aku tahu, Tante, tapi aku tidak peduli," balasnya dengan suara bergetar, bibirnya masih menjelajah tubuhku. Sentuhannya semakin intens, tangannya meremas dadaku dengan penuh hasrat.

Aku menggeliat lemah, merasakan energiku lenyap seketika. "Aldi, hentikan!" seruku, namun permintaanku diabaikan. Dia menurunkan ciumannya dari leher ke dada, hingga mencapai puting payudaraku yang dihisapnya dengan rakus.

Tangannya menjelajahi setiap inci tubuhku, bak seorang pengelana yang kehausan di padang pasir. Dia semakin intens dalam aksinya, dengan nafsu yang membara, melahap liang kewanitaanku sekali lagi.

Desahan halus meluncur dari bibirku, tubuhku bergetar di antara hasrat dan rasa bersalah yang menghantui hatiku. Namun, nafsu Aldi yang begitu dominan membuatku kian terperangkap dalam situasi yang semakin lepas dari kendali.

Dengan sisa tenaga yang kumiliki, aku berusaha menyingkirkan tangan Aldi yang mencengkeram tubuhku. "Aldi, kumohon hentikan!" jeritku penuh ketakutan dan permohonan. Namun, cengkeramannya semakin kuat, membuatku semakin tak berdaya.

"Tante, aku sungguh tak bisa menahan diri," bisik Aldi dengan napas yang semakin memburu.

"Jangan, Aldi! Ini salah..." Aku berusaha mengendalikan suaraku yang gemetar. "Kita tidak boleh seperti ini!"

Namun, Aldi tampaknya tidak menghiraukan permintaanku, ia terus menjilati


~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~

Pemuas Nafsu KeponakanWhere stories live. Discover now