Chapter 25

435 0 0
                                    

"Aldi, ini salah. Kita tidak boleh seperti ini," kataku tegas, berusaha meyakinkan diriku sendiri. Namun, jujur saja, ada getaran aneh di dalam hatiku. Aku tidak bisa memungkiri bahwa aku juga merasakan sesuatu yang berbeda padanya.

"Tante tahu kan Aldi sayang Tante," desahnya, masih erat mendekapku. Aku memejamkan mata, kata-katanya menembus hatiku seperti belati. Tak pernah kuduga, perasaan serumit ini bisa tumbuh di antara kami.

"Aldi, kumohon, jangan seperti ini," ucapku lirih, suaraku bergetar. Aku takut jika perasaan ini semakin dalam, aku akan semakin sulit menghentikannya.

Bibirnya mendekat, jarak kami semakin tipis. Sensasi aneh menjalar ke seluruh tubuhku, seperti aliran listrik yang membuatku tak berdaya. Dalam hati, aku tahu ini salah, namun tubuhku seakan tidak bisa menolak.

Tangannya mulai bergerak, perlahan merayap ke pahaku. Sentuhannya begitu lembut, namun tajam. Tubuhku bereaksi tanpa perintah, cairan hangat mulai membasahi.

"Aldi, kita tidak boleh," ucapku lirih, namun Aldi tak menggubris. Bibirnya melumat bibirku lembut, sementara jarinya mulai menjelajah.

Tubuhku bereaksi tanpa kendali. Sensasi panas menjalar ke seluruh tubuh, setiap sentuhannya seperti aliran listrik yang membuatku bergidik. Suara hatiku merintih protes, namun tubuhku semakin larut dalam pusaran nafsu.

"Tante ini enak, kan?" desahnya, matanya menyala penuh nafsu.

Aku hanya bisa mengangguk lemah, tak sanggup melawan godaan yang begitu kuat.

Jantungku berdetak kencang saat Aldi semakin intens. Tangannya yang hangat merambat perlahan hingga mencapai pangkal pahaku, sentuhan lembut namun penuh kuasa itu membuat tubuhku gemetar. "Aldi, jangan," ucapku sekali lagi, namun suaraku terdengar goyah.


~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~

Pemuas Nafsu KeponakanWhere stories live. Discover now