Pagi itu, aku merasakan semangat Aldi yang mulai tumbuh. Dengan penuh nafsu, Aldi menyantap makanan yang telah kusiapkan, tampak menikmati setiap gigitan yang masuk ke dalam mulutnya. Matanya berbinar, dan senyumnya mulai terangkai di wajahnya, menandakan bahwa jiwa dan raga yang sebelumnya lelah kini mulai bersemangat kembali.
Melihat Aldi seperti itu membuat hatiku hangat; seolah semua keraguan dan kecemasan yang mengganggu sebelumnya perlahan mulai terhapus oleh kebahagiaan yang terpancar dari dirinya. Setiap suapan yang diambilnya bukan hanya menggambarkan rasa lapar, tetapi juga harapan dan keinginan untuk menjalani hidup dengan lebih berani.
"Tante, Aldi ingin seperti ini setiap hari di Australia," katanya dengan semangat yang terpancar dari matanya. Suaranya dipenuhi harapan, seolah menginginkan semua mimpinya segera terwujud.
"Bisa bangun setiap pagi, melihat matahari terbit, dan menikmati puncak kepuasan baru bersama Tante. Semua terasa lebih berarti kalau Tante ada di sampingku." Aldi melanjutkan, suaranya penuh harapan dan kerinduan yang mendalam.
"Puncak kepuasan setiap hari? Aldi mau setiap hari?" tanyaku menggoda, sambil tersenyum lebar. Suasana pagi yang cerah membuatnya semakin ceria, dan aku tak ingin melewatkan kesempatan untuk bermain-main sedikit dengan perasaannya. Aldi hanya tertawa, wajahnya memerah dan matanya berbinar.
~~~Lanjut Cek Link Di Profile~~~
~~~ The End ~~~
Thank You - Kodav
ditunggu respon saran masukannya
Saya mempertimbangkan untuk sequel berikutnya
YOU ARE READING
Pemuas Nafsu Keponakan
RomanceWarning!!!!! 21++ Dark Adult Novel. Untuk adek-adek mohon jangan baca ini ya..... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku, Rina, seorang wanita 30 tahun, berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja d...
