Chapter 45

354 0 0
                                    

"Aldi, pelan-pelan!" teriakku agak panik. Dia hanya menyeringai dan memperlambat sedikit laju mobilnya.

"Kita mau lihat matahari terbit, kan?" tanyanya dengan nada santai. Aku mengangguk, mencoba menenangkan diri.

Aldi meraih tanganku dengan mesra dan menciumnya. Kehangatan jemarinya menjalar hingga ke hatiku, seolah menenangkan semua kegelisahan yang sempat muncul. "Akhirnya bisa berduaan," katanya dengan senyum manis yang membuat pipiku merona. Aku hanya bisa membalas senyumnya sambil menikmati momen hangat ini. Aku merasa seperti semua beban yang ada di pundakku terangkat sejenak. Aldi memang selalu tahu cara membuatku merasa istimewa.

Tanpa mengatakan sepatah kata, Aldi menepikan mobilnya di pinggir jalan. Suasana pagi yang sunyi di sekitar kami seakan ikut berhenti sejenak. Aku merasa jantungku berdebar lebih kencang saat ia menarikku ke pelukannya, menciptakan kehangatan yang menenangkan.

"Tante, Aldi kangen," bisiknya dengan suara lembut dan penuh perasaan. Aku terdiam, merasakan setiap kata yang keluar dari bibirnya. Perasaan rindu yang melanda tak mampu disembunyikan lagi.

"Aldi....," desahku pelan sambil membalas pelukannya. Aku merasakan betapa kuatnya perasaan itu, seakan dunia di sekitar kami menghilang. Jantungku berdetak kencang, merasakan setiap detak sebagai simbol dari perasaan yang begitu dalam dan tulus.

Aldi mempererat pelukannya sebelum perlahan-lahan mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku bisa merasakan napasnya yang hangat di wajahku, membuat jantungku berdetak semakin kencang. Tanpa berkata apa-apa lagi, Aldi mendekatkan bibirnya ke bibirku dan menciumku dengan lembut. Keheningan pagi itu seakan menghilang, tergantikan oleh kehangatan dan kedalaman ciuman yang kami bagi. Ciuman Aldi membuatku merasa tenang dan penuh cinta, seolah semua kekhawatiranku menghilang begitu saja.

~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~

Pemuas Nafsu KeponakanWhere stories live. Discover now