Aldi menciumiku, mulai dari bibir yang hangat dan lembut, perlahan turun menuju leherku. Sentuhan bibirnya di kulitku memberikan sensasi yang tak terlukiskan, membuat seluruh tubuhku menggigil penuh gairah. Bibirnya terus menjelajah, meninggalkan jejak ciuman di bahu dan pangkal leherku. Ia menggigit pelan telinga kiriku, mengirimkan gelombang listrik yang membuatku tersentak dan merinding.
Lidahnya menyentuh telingaku, menjilatinya dengan gerakan yang begitu menyentuh hati. Aku menahan napas, mencoba mengendalikan laju jantungku yang berpacu semakin cepat. Aldi berlutut di hadapanku, wajahnya sejajar dengan perutku. Malam yang sunyi itu seakan menjadi saksi dari setiap helaan napas yang terlepas dari bibirku. Ia menyingkirkan seluruh keraguan yang sempat menghantuiku dengan sentuhan yang begitu intim.Bibirnya menyentuh perutku, lidahnya menjelajahi setiap lekukan, membuat tubuhku semakin tenggelam dalam kehangatannya.
Tangannya menggenggam pinggulku, menyingkap dasterku, sementara ciumannya bergerak perlahan ke bawah. Ia menciumi pahaku, meninggalkan gigitan-gigitan kecil yang manis di sepanjang paha dalamku. Aku tetap berdiri dengan tubuh bergetar, tanganku mengelus kepala Aldi, mempererat cengkeramannya hingga tak ada lagi jarak di antara kami. Sensasi terus mengalir, semakin dalam dan intens, menimbulkan perasaan yang selama ini tak pernah kusangka ada.
Tangannya yang terampil menyingkirkan celana dalamku dengan lembut namun penuh hasrat. Ciumannya bergerak semakin ke bawah, membuatku sepenuhnya kehilangan kontrol dan tenggelam dalam kenikmatan yang ia berikan.
"Aldi..." desahku saat lidahnya menyentuh
~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~
YOU ARE READING
Pemuas Nafsu Keponakan
RomanceWarning!!!!! 21++ Dark Adult Novel. Untuk adek-adek mohon jangan baca ini ya..... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku, Rina, seorang wanita 30 tahun, berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja d...