Chapter 58

441 0 0
                                    

Ketika pintu rumah terbuka, Aldi bergegas masuk menuju kamarnya, dan kami pun mengikutinya dari belakang. Suasana di dalam rumah terasa hening, seolah setiap detik menunggu reaksi Aldi.

"Aku baik-baik saja, butuh waktu," bisik Aldi lalu menutupkan pintunya dengan lembut. Maya dan aku saling memandang, menyadari bahwa kami harus memberi ruang untuknya.

Namun, kekhawatiran kami tetap membayangi, menciptakan jurang antara keinginan untuk mendekat dan dorongan untuk memberi jeda. Di luar pintu kamarnya, kami berdiri tanpa sepatah kata pun, merasakan ketegangan yang menggelayut di udara dan berharap bahwa waktu akan memberikan jawabannya.

Kami menunggu di ruang tamu, mendengarkan suara-suara samar dari dalam kamar Aldi. Hati kami dipenuhi kebimbangan; seolah setiap detik yang berlalu semakin menambah tekanan dalam suasana yang sudah tegang. Maya akhirnya memecah keheningan, "Rin, apakah kau merasa ini adalah keputusan terbaik untuk Aldi?"


~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~

Pemuas Nafsu KeponakanWhere stories live. Discover now