Chapter 52

191 0 0
                                    

"Rin, aku lihat akhir-akhir ini kamu dan Aldi jadi dekat sekali," tanya Maya curiga, matanya meneliti ekspresiku. Aku tertegun sejenak, mencoba merangkai kata-kata untuk menjawab tanpa membongkar rahasiaku.

"Iya, Kak. Kita cuma menghabiskan waktu bersama, kan? Dia kan ulang tahun, jadi wajar kalau aku lebih mendekat," jawabku, berusaha menjadikan kata-kataku terdengar alami.

"Cuma itu? Gaya kalian itu bikin aku merasa ada yang lebih dari sekadar keluarga." Maya mengangkat alisnya, tampak skeptis.

Dalam dadaku, bergejolak rasa cemas. "Kak, jangan berpikir yang aneh-aneh. Kita kan keluarga," kataku sambil tersenyum, meski dalam hati, rasa bersalah menyelimutiku. Bagaimana bisa menjelaskan pada ibunya bahwa hatiku mulai menaruh rasa pada keponakannya sendiri?

Dalam lamunanku, suara Maya memecah keheningan, membawa perhatian kembali ke realita yang penuh misteri. "Rin, kamu pasti punya alasan kenapa merasa dekat dengan Aldi. Kadang, yang terlihat biasa bisa jadi jauh lebih rumit," katanya dengan nada yang penuh kebijaksanaan. Aku tahu, ada kebenaran dalam kata-katanya, tapi bagaimana aku bisa menjelaskan perasaanku yang rumit ini tanpa mengungkapkan lebih jauh?

"Sebetulnya ada satu rahasia yang aku simpan, pada saatnya akan ku ceritakan," ujar Maya, dengan nada serius yang membuatku semakin penasaran. Tatapannya yang tajam menyiratkan bahwa ada sesuatu yang penting, sesuatu yang mungkin dapat mengubah cara pandangku terhadap semuanya. Jantungku berdebar, menunggu penjelasan yang akan mengikuti.


~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~

Pemuas Nafsu KeponakanWhere stories live. Discover now