Aku hanya bisa menggeleng, berusaha menahan tangis yang sudah tak terbendung lagi. Maya menatapku dengan cemas, lalu berdiri dan mendekatiku. Ia mengambil ponsel dari tanganku sebelum aku sempat memberontak dan memaksaku duduk kembali. Dengan lembut, ia menepuk punggungku, mencoba menenangkan hatiku yang sedang hancur.
"Kenapa, Rin?" tanyanya dengan suara lembut, matanya penuh keprihatinan.
Aku menunjuk layar ponsel yang sekarang ada di genggamannya. Maya membaca pesan tersebut diam-diam, lalu menutup matanya seakan mencoba menahan marah dan kesedihan yang juga ia rasakan. Seketika itu juga wajahnya berubah. Sorot matanya menjadi semakin tajam, seolah berusaha menyampaikan kekuatan dan dukungan.
"Ini tidak boleh dibiarkan, Rin," katanya dengan tegas sambil mengembalikan ponsel ke tanganku. "Kamu harus berbicara dengan suamimu dan menyelesaikan ini."
Aku menundukkan kepala, menggenggam ponsel erat-erat seakan perangkat itu yang bisa menahan hancurnya perasaanku. "Tapi bagaimana, Kak? Bagaimana aku bisa menghadapinya setelah semua ini?"
Maya merangkulku erat dan berkata, "Kamu harus kuat, demi dirimu sendiri. Apapun yang terjadi, kamu berhak mendapatkan kebenaran dan kejelasan. Aku di sini untuk mendukungmu, Rin. Kamu tidak sendirian."
~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~
YOU ARE READING
Pemuas Nafsu Keponakan
RomanceWarning!!!!! 21++ Dark Adult Novel. Untuk adek-adek mohon jangan baca ini ya..... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku, Rina, seorang wanita 30 tahun, berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja d...