Maya, mengenakan handuk kimono dengan wajah letih, menghampiri kami. Dia mengerutkan kening sedikit, seolah ingin menanyakan sesuatu tetapi menahan diri. Aku merasa jantungku berdetak lebih cepat, khawatir Maya mungkin mencurigai sesuatu.
"Panas ya, kamu mau berenang, Rin?" tanya Maya, suaranya terdengar ringan namun matanya masih menyelidik. Aku mencoba tersenyum untuk meredakan ketegangan yang kurasakan di dadaku.
"Iya, Kak. Mungkin sebentar lagi," jawabku sambil berpura-pura santai.
Aldi yang duduk di sebelahku, juga tersenyum namun tetap diam. Maya kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain, seolah mencari sesuatu.
Dia kemudian berkata, "Aku mau rendeman Rin, panas," jawabnya sambil membuka kimononya, memperlihatkan tubuh sintalnya yang dibalut bikini seksi. Aku terkesima melihat Maya begitu terbuka dan percaya diri. Setelah menaruh kimononya, Maya melangkah menuju kolam di tengah villa.
Aku dan Aldi hanya bisa saling pandang, kebingungan dan sedikit cemas dengan situasi ini. Suara percikan air terdengar ketika Maya memasuki kolam, menyisakan keheningan yang aneh di ruang tamu.
Setelah beberapa saat, aku berdiri dan berkata, "Tante ganti baju renang dulu ya, di." Aldi mengangguk tanpa berkata-kata, tatapannya mengikuti langkahku menuju kamar. Aku merasakan jantungku berdegup semakin kencang setiap aku berjalan menjauh dari ruang tamu, meninggalkan Aldi sendirian.
Memasuki kamar, aku segera membuka lemari dan mencari baju renang favoritku. Pikiranku terus memutar beragam perasaan yang tadi kurasakan. Aku segera mengenakan baju renang dengan cepat, mencoba mengusir pikiran tentang Aldi dan fokus pada situasi yang ada.
Aku berjalan lebih dekat ke tepi kolam, pandanganku mencari keberadaan Aldi. Ternyata, dia sudah berada di dalam kolam, berenang dengan tenang di sisi yang lebih dalam. Gerakan tubuhnya tampak luwes dan penuh keyakinan, seolah air adalah elemen alamiahnya. Aku mengamati bagaimana Aldi menikmati setiap gerakan, mendorong dirinya ke depan dengan tarikan tangan yang mantap.
Maya yang duduk di tepi kolam, sesekali menatap Aldi dan tersenyum. "Aldi memang senang berenang sejak kecil," katanya padaku dengan nada kebanggaan yang tak bisa disembunyikan. Aku membalas senyum Maya, dan memutuskan untuk duduk di tepi kolam, mencelupkan kakiku ke dalam air sambil mengamati Aldi yang terus berenang.
"Aldi besok ulang tahun, Rin," ujar Maya tiba-tiba, memecah keheningan di antara kami.
"Besok kita mau rayakannya bagaimana, Kak?" tanyaku dengan nada penasaran. Aku harus memastikan semua berjalan lancar, mengingat hubungan kami yang rumit.
~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~
YOU ARE READING
Pemuas Nafsu Keponakan
RomansaWarning!!!!! 21++ Dark Adult Novel. Untuk adek-adek mohon jangan baca ini ya..... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku, Rina, seorang wanita 30 tahun, berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja d...