Aku terdiam, mencoba mencari kata-kata yang tepat. "Sudah kubilang Aldi, itu semua sudah lama berlalu. Sekarang Tante hanya ingin kita fokus dengan apa yang kita miliki."
"Tante lebih pilih Om Thomas dibanding Aldi?" suara Aldi pecah karena emosi.
Aku terkejut dengan pertanyaan itu. "Aldi, kenapa kamu bicara seperti itu? Kamu tahu itu tidak benar," kugenggam tangannya, mencoba menenangkan.
"Tante selalu bilang sudah tidak ada perasaan, tapi kelihatan sekali," Aldi menatapku dengan mata penuh kemarahan dan kesedihan.
Kuhela napas panjang. "Aldi, hubungan Tante dengan Thomas sudah lama berlalu. Sekarang yang Tante inginkan hanyalah berfokus kepada keluarga kita, termasuk kamu. Kamu yang paling penting bagi Tante," kataku dengan tegas, berharap bisa meredakan amarahnya.
"Tapi kenapa cara ngomong Tante sama Om Thomas beda?" Aldi menantangku, suaranya semakin serak dan penuh tekanan.
Kutekan dadaku yang terasa sesak, mencoba menahan rasa sakit yang datang dari pertanyaan itu. "Aldi, setiap orang punya caranya sendiri dalam berkomunikasi. Mungkin kamu merasa ada perbedaan, tapi itu tidak berarti ada perasaan yang berubah. Tante hanya... Tante hanya ingin menjaga hubungan baik dengan semua orang," jawabku pelan, mencoba meredakan emosi yang terdengar jelas dalam suaraku.
Aldi masih menatapku dengan penuh curiga, matanya tak henti mencari tanda-tanda kebohongan. "Tapi kenapa aku merasakan ada yang berbeda? Apa Tante sembunyikan sesuatu dari aku?"
~~~~~Lanjut di KK yah Cek Link Di Profile~~~~~
YOU ARE READING
Pemuas Nafsu Keponakan
RomanceWarning!!!!! 21++ Dark Adult Novel. Untuk adek-adek mohon jangan baca ini ya..... ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Aku, Rina, seorang wanita 30 tahun, berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja d...