Ps....
Ini hanya karangan semata, alur dari anime asli nya hanya secuil...
Characters yang ada itu milik Mr. Masashi Kishimoto.
Dibuat untuk mengisi kegabutan, apalagi terlalu banyak membaca fanfic Naruto Sasuke..Note: cerita ini mengandung kisah Shinobi and Omegavers
So, let's reading...
#................#
"Sasuke!"
Naruto bergegas menghampiri Sasuke yang sedang menatap langit-langit ruangan. Si pemilik nama mengerjapkan mata, menoleh ke arah datangnya Naruto.
"Merasa lebih baik?" tanya sang jinchuuriki kyuubi.
Anggukan kecil diberikan si raven padanya. Sasuke duduk perlahan, segera dibantu Naruto dengan menyangga bahu nya.
Jemarinya mulai memeriksa aliran chakra Sasuke, berharap hal baik. Namun dia menghela nafas pelan. Erangan kecil juga keluar dari belah bibirnya. Chakra si raven masih sama berantakan-nya seperti semalam.
"Naruto, aku baik-baik sa--"
Ucapan Sasuke tidak mencapai akhir, karena sebelum dia bisa menyelesaikan perkataan, dia merasakan belahan tipis Naruto menyesap lembut bibirnya. Satu lengan Naruto menahan tubuhnya di belakang leher, satu tangan lain mengelus lembut setiap inci bagian wajahnya.
Sasuke memejamkan mata. Lagi-lagi ia merasakan perasaan itu, perasaan menggelitik yang menyenangkan, seperti ada kupu-kupu di perutnya. Rasa hangat juga mengalir, membuat aliran chakra nya yang berantakan mulai memperbaiki diri.
Hingga saat dirasa nafasnya mulai habis, barulah Naruto melepas tautan mereka, jalinan saliva terbentuk antara mereka berdua.
Sementara itu telunjuk Naruto juga mengetuk beberapa titik vital Sasuke, mentransfer chakra ke sana, yang walaupun tidak bisa sebesar melalui ciuman.
Naruto memperhatikan visual Sasuke yang nampak sempurna di matanya. Bulu mata hitam Sasuke memang tidaklah selentik Sakura, dia sering melihat mata si Pinky dengan intens, tapi entah kenapa milik Sasuke terlihat lebih cantik. Warna bibir pemuda itu juga cukup cerah, belum lagi bibir tipisnya sangat lembut saat dia menciumnya.
Melihat wajah Sasuke yang merah dengan nafas terengah itu, seperti merangsang sesuatu dalam dirinya. Andai dia tidak menahan diri, dia pasti akan kembali mencium pemuda di hadapannya.
Naruto, sadar!!
Si pirang mencoba menyadarkan otaknya yang malah berpikir liar, rambut pirangnya bergoyang akibat dia menggelengkan kepala ke kanan dan ke kiri secara terus-menerus, berusaha menghilangkan pikiran kotor di otaknya.
"Ingin makan dengan apa?" Tanya Naruto mengalihkan perhatian nya.
"Terserah.."
"Ya, baiklah."
Seharian itu, mereka berdua tidak keluar dari apartemen, keduanya hanya bergerak dalam ruangan yang sama, terasa cukup nyaman. Setidaknya, pemuda berambut raven kesayangan Naruto itu harus benar-benar istirahat penuh, kan?
Tidak ada percakapan penting, hanya sekitar bagaimana keadaannya. Yah, tidak ada masalah hari itu, selain chakra Sasuke yang sering kembali berantakan setelah Naruto stabilkan, sehingga jinchuuriki ketiga dari Kyuubi No Youko tersebut berkali-kali menyalurkan chakra nya pada Sasuke.
Pertengahan malam.
Naruto terbangun karena rasa tak nyaman, panas itu kembali mendera. Meski itu tidak menyakiti, tetap saja dia tidak merasa nyaman dengan hal tersebut. Dia menggosok pelan punggungnya, lalu matanya teralihkan sejenak pada jendela yang tidak terhalang gorden.
Naruto bisa melihat bulan sabit di langit sana tidak terlihat karena tertutup oleh pohon besar, tapi banyak bintang tersebar di sekitarnya. Wajar saja, di akhir Agustus ini, rasi bintang memang sedang menyajikan pesta kembang api. Virgo. Apalagi cuaca malam sekarang sangat cerah, tidak seperti malam sebelumnya di mana keindahan langit tertutup gerombolan awan kelam.
Baru sekejap Naruto melihat keluar sana, dia terkesiap. Sesuatu --tidak, seseorang-- menggigit perpotongan antara leher dan pundak si pirang, meninggalkan bekas gigitan yang bahkan terasa jelas jika diraba.
"Sasuke?!"
Naruto tentu kaget dengan apa yang dilakukan seseorang tersebut. Dia Sasuke, tapi juga seperti bukan Sasuke. Pupil matanya merah terang, namun tanpa tiga tomoe nya, menandakan mata merah tersebut tidak menggunakan sharingan.
Sebelum Naruto sempat bereaksi lagi, Sasuke yang posisinya tepat berada di atas tubuh Naruto, mencengkeram bahunya dengan erat menggunakan satu tangan. Dan tangan lainnya sibuk mengakses setiap inci dari kulit Naruto. Dimulai dari dada hingga ke bawah.
"Sasuke, hey?! Apa yang kamu lakukan, Sas?!" Tanya Naruto setengah frustasi.
Hey, ayolah. Setiap sentuhan Sasuke, membangkitkan sebuah hasrat dalam dirinya. Jika ini terus berlanjut, apa dia bisa bertahan?
"Sasuke, tolong berhenti..!"
Erangan pelan keluar dari mulut Naruto. Namun itu tidak membuat Sasuke menghentikan pergerakan tangannya. Mata merah itu juga tepat menatap ke mata biru Naruto. Tatapan Sasuke yang seperti itu seolah menghipnotis, membuat Naruto tanpa sadar meletakkan telapak tangan di tengkuk Sasuke, berniat untuk menariknya.
Tapi--
Brugh!
Secara tiba-tiba kelopak mata pemuda itu tertutup, bersamaan dengan kening Sasuke yang membentur kencang pada dahi Naruto.
Tubuhnya juga terjatuh sempurna tanpa tenaga ke dekapan Naruto.
"Sasuke?!"
Naruto gemetar saat merasakan chakra Sasuke nyaris hilang, nafasnya juga hampir tak berhembus. Bahkan Naruto jelas merasakan detak jantung pemuda tersebut begitu lemah.
"Ya Tuhan, Sasuke!"
#..........#
Vote and comment please 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm here, with you..
FanfictionSang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan kutukan yang sebelumnya telah tertanam dari segel Orochimaru, dan chakra asing dari sebuah pohon. K...